Di era digital yang semakin berkembang, profesi sebagai seorang influencer telah menjadi salah satu karir yang diminati oleh banyak orang. Seorang influencer adalah seseorang yang memiliki pengaruh besar dalam dunia maya dan mampu mempengaruhi opini, perilaku, dan keputusan pembelian pengikutnya. Berbagai platform media sosial seperti Instagram, YouTube, Twitter, TikTok, dan lain-lain menjadi wadah bagi para influencer untuk berinteraksi dengan audiens mereka. Namun, bagaimana sebenarnya cara kerja seorang influencer? Berikut adalah gambaran umum tentang peran seorang influencer:
1. Membangun Niche (Lingkungan Spesifik)
Langkah pertama bagi seorang influencer adalah menentukan niche atau lingkungan spesifik di mana mereka ingin beroperasi. Niche merupakan topik atau bidang tertentu yang menjadi fokus konten yang akan dibagikan. Misalnya, seorang influencer dapat memilih niche tentang kecantikan, makanan, perjalanan, teknologi, atau fashion. Memilih niche akan membantu seorang influencer menargetkan audiens yang tepat dan membangun komunitas yang lebih terfokus.
2. Membuat Konten Berkualitas
Konten adalah kunci dalam dunia influencer. Influencer harus mampu menciptakan konten yang menarik, relevan, dan bermanfaat bagi audiensnya. Mereka bisa menggunakan foto, video, teks, atau kombinasi dari semuanya, tergantung pada platform yang mereka gunakan. Konten yang unik dan kreatif akan membantu influencer membedakan diri dari kompetisi dan menarik perhatian lebih banyak orang.
3. Membangun Jumlah Pengikut (Followers)
Sebagai seorang influencer, memiliki jumlah pengikut yang besar dan terlibat aktif sangat penting. Semakin besar jumlah pengikut, semakin besar juga dampak dan pengaruh yang bisa dimiliki. Untuk mencapai hal ini, seorang influencer harus fokus pada konten berkualitas, berinteraksi dengan pengikutnya, dan memanfaatkan fitur-fitur tertentu di platform media sosial yang dapat membantu meningkatkan eksposur konten mereka.
4. Menciptakan Koneksi dengan Audiens
Interaksi dengan audiens adalah salah satu aspek penting dalam cara kerja seorang influencer. Influencer harus aktif merespons komentar, pesan, dan pertanyaan dari pengikutnya. Selain itu, mereka juga harus memahami dan mengenal audiensnya dengan baik, sehingga bisa menyajikan konten yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka.
5. Menjalin Hubungan dengan Merek atau Perusahaan
Banyak influencer bekerja sama dengan merek atau perusahaan dalam bentuk kemitraan atau endorsement. Hal ini memungkinkan influencer untuk mendapatkan penghasilan dari platform media sosial mereka. Namun, menjalin kerjasama dengan merek haruslah autentik dan sesuai dengan nilai-nilai dan niche yang dipegang oleh influencer. Kerjasama yang relevan dan bermanfaat bagi audiens akan lebih dipercaya dan diterima dengan baik.
6. Mengukur dan Menganalisis Kinerja Konten
Sebagai seorang influencer, penting untuk terus memantau kinerja konten yang dipublikasikan. Berbagai platform media sosial menyediakan data dan analitik yang dapat membantu influencer memahami seberapa efektif konten mereka dalam mencapai tujuan. Dari hasil analisis tersebut, influencer dapat memperbaiki strategi konten, menyesuaikan pendekatan, dan meningkatkan kualitas konten yang mereka hasilkan.
Apa itu Influencer Marketing? Bagaimana Mengembangkan Strategi Anda
Baca juga artikel lainnya
Era Baru Influencer Marketing
Menjadi seorang influencer bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan strategi yang tepat dan komitmen untuk terus berkembang, siapa pun memiliki potensi untuk berhasil dalam profesi ini. Selain itu, dalam beberapa tahun kebelakang banyak sekali perusahaan yang telah menciptakan era baru dalam influencer marketing ini, peran baru influencer marketing ini pun di bagi menjadi 2 bagian, simak poin-poin nya di bawah ini :
1. Internal Influencer
Internal influencer adalah karyawan atau anggota tim dari dalam perusahaan yang memiliki pengaruh dan kemampuan untuk mempengaruhi rekan-rekan mereka dan menciptakan dampak positif terhadap perusahaan melalui platform internal, seperti intranet, forum, atau alat komunikasi internal lainnya.
Peran internal influencer seringkali mirip dengan peran influencer di media sosial eksternal, tetapi audiens mereka terbatas pada sesama karyawan atau anggota organisasi. Mereka memiliki reputasi yang baik, dihormati, dan dianggap sebagai pemimpin pendapat di dalam perusahaan. Internal influencer seringkali memiliki keterampilan komunikasi yang kuat, keahlian dalam berbagi pengetahuan atau pengalaman, serta kemampuan untuk memotivasi dan mendorong karyawan lain.
2. External Influencer
External influencer adalah individu yang memiliki pengaruh besar di luar perusahaan atau organisasi dan dapat mempengaruhi opini, perilaku, dan keputusan pembelian orang lain melalui konten yang dibagikan di media sosial atau platform online lainnya.
External influencer biasanya memiliki audiens yang besar dan terlibat aktif di platform media sosial mereka. Mereka memiliki ciri khas tertentu, seperti kepribadian menarik, keahlian dalam bidang tertentu, atau penampilan yang unik, yang membuat mereka menarik bagi pengikut mereka. Sebagai duta merek atau ambassador, external influencer sering kali bekerja sama dengan perusahaan atau merek untuk mempromosikan produk atau layanan mereka kepada audiens mereka.
Mana Yang Lebih Efisien ?
Influencer internal maupun external memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, untuk mengoptimalkan peran internal influencer, perusahaan harus mendukung dan memberikan dukungan yang tepat kepada karyawan yang menjadi internal influencer. Namun, ketika bekerja dengan external influencer, perusahaan harus memilih influencer yang sesuai dengan merek mereka dan nilai-nilai perusahaan. Kerjasama dengan external influencer harus didasarkan pada ketulusan dan autentisitas, sehingga promosi merek tetap relevan dan meyakinkan bagi pengikut influencer. Maka dari itu bersiaplah para perusahaan untuk era Employee advocacy dimasa yang akan datang
