• Home
  • TRENDING ANALYSIS
  • Marketing
  • Media Monitoring
NoLimit Knowledge Center
NoLimit Knowledge Center
  • Home
  • TRENDING ANALYSIS
  • Marketing
  • Media Monitoring

influencer marketing

Pengertian Macro Influencer dan Manfaatnya dalam Marketing

By Alif Fauziyyah

Macro influencer adalah orang yang memiliki follower antara 100.000 sampai dengan 1 juta follower di akun sosial media seperti Instagram, TikTok, Twitter, maupun Facebook Page. Biasanya para influencer ini dikenal dengan keahlian atau popularitasnya.

Influencer jenis ini dikenal memiliki engagement rate yang tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan micro Influencer. Hal ini dikarenakan followernya yang sudah melampaui 100 ribuan followers. 

Menurut berbagai studi, semakin tinggi followernya akan semakin rendah juga engagement rate-nya. Itulah mengapa mereka tidak terlalu sering dilirik oleh brand atau agency menengah. Karena mereka harus menyesuaikan budget campaign dengan rate influencer yang bisa memberikan rate lebih mahal dibandingkan dengan micro influencer.  

Sebenarnya ada beberapa jenis tipe influencer berdasarkan jumlah followernya.

4 Tipe Influencer

  • Nano Influencer (1.000 – 10.000 followers)
  • Micro Influencer (10.000 – 100.000 followers)
  • Macro Influencer (100 ribu – 1 juta followers)
  • Mega atau Celebrity Influencer (lebih dari 1 Juta Followers)

Berdasarkan studi, dari keempat tipe influencer tersebut yang yang paling memiliki engagement tertinggi adalah nano influencer. Tetapi, untuk kepentingan campaign, biasanya brand atau agency lebih memilih micro influencer karena dianggap sebagai bagian dari Key Opinion Leader atau KOL. Namun demikian, beberapa brand juga akan memilih mix influencer, artinya dalam satu campaign akan ada dua jenis influencer yang diajak bekerja sama. Yakni para macro dan micro influencer.

Perbedaan macro dengan micro influencer

Perbedaan micro dengan macro influencer adalah terletak pada jumlah followersnya. Macro influencer lebih banyak memiliki jumlah followers. Tetapi, bukan berarti micro influencer akan lebih efektif jika diajak bekerja sama dengan beberapa brand.

Untuk melihat mana yang lebih efektif, agency biasanya menggunakan social media listening tools seperti NoLimit Dashboard. Dengan NoLimit, agency atau brand bisa mendapatkan laporan tentang keefektifan seorang influencer berdasarkan analisa konten-konten yang dipostingnya. 

Sehingga agency atau brand bisa dengan tepat memilih influencer yang tepat bukan hanya berdasarkan jumlah followersnya saja. Tetapi, berdasarkan tingkat engagement, serta kecocokan niche influencer dengan produk yang dimiliki brandnya itu sendiri.

Lebih dari itu, NoLimit Dashboard bisa memantau sentimen negatif maupun positif dari para influencer saat melakukan campaign. Sehingga akan menjadi catatan tersendiri bagi brand ataupun agency ketika akan menggunakan influencer yang sama. 

Manfaatnya dalam marketing

Bagi perusahaan yang sudah menjalankan campaign berbayar, biasanya tetap membutuhkan para macro influencer. Umumnya mereka menjadi key opinion leader dalam memasarkan produk-produk baru atau launching terbaru dari berbagai brand.

Manfaat yang bisa didapatkan dari para macro influencer dalam marketing adalah impact-nya di media sosial, dengan harapan bahwa produknya banyak dimention oleh audiens. 

Memilih macro influencer yang tepat

Brand dan agency perlu berhati-hati dalam memilih influencer yang tepat. Pasalnya saat ini cukup banyak influencer dadakan yang mengandalkan followers berbayar. Sehingga tentu saja efeknya postingan akan mendapatkan engagement yang lebih kecil dari yang diharapkan.

Setidaknya ada tiga kriteria yang perlu dipegang ketika memilih influencer yang tepat;

  • Penampilan: Tampilan atau kesan pertama menjadi sangat penting. Audiens lebih menyukai tampilan yang estetik serta Instagramable. Jika seorang influencer sudah memiliki pemahaman yang baik dalam mengatur feed-nya sehingga terlihat estetik, maka ini menjadi modal utama yang bisa dipegang.
  • Keberagaman: Macro influencer pasti memiliki follower berbasiskan niche ataupun tempat tinggal dalam wilayah tertentu. Sehingga untuk memilih influencer yang tepat perlu diketahui dulu demografi calon influencer tersebut. Biasanya manager atau macro influencer akan memberikan data-data tersebut sebelum dilakukan kerja sama. Sehingga agency atau brand bisa mempertimbangkannya dengan tepat berdasarkan demografi followersnya yang pastinya akan dicocokkan dengan campaign yang akan dilakukan.
  • Lingkaran pertemanan: Macro influencer biasanya memiliki komunitas atau jaringannya sendiri. Sehingga ini yang tidak banyak diperhatikan brand dan agency. Semakin baik lingkaran pertemanannya semakin baik pula kualitas followersnya. Jika sebaliknya, maka brand atau agency perlu mempertimbangkan dengan matang untuk bekerja sama dengan sang macro influencer.
Share More
  • January 13, 2022
  • 0
  • 238
  • Social Media, Social Media Marketing
  • More

Pengertian Micro Influencer dan Manfaatnya dalam Campaign

By Alif Fauziyyah

Micro Influencer adalah orang yang memiliki follower antara 10.000 sampai dengan 50.000 follower di akun sosial media seperti Instagram, TikTok, Twitter, maupun Facebook Page. Biasanya para influencer ini dikenal dengan keahlian atau popularitasnya.

Influencer jenis ini dikenal memiliki engagement rate yang tinggi. Hal ini dikarenakan followernya yang masih di bawah 100 ribuan. Semakin tinggi followernya akan semakin rendah juga engagement rate-nya. Itulah mengapa micro influencer tetap dibutuhkan oleh brand maupun agency saat melakukan campaign. 

Sebenarnya ada beberapa jenis tipe influencer berdasarkan jumlah followernya.

4 Tipe Influencer

  • Nano Influencer (1.000 – 10.000 followers)
  • Micro Influencer (10.000 – 100.000 followers)
  • Macro Influencer (100 ribu – 1 juta followers)
  • Mega atau Celebrity Influencer (lebih dari 1 Juta Followers)

Berdasarkan studi, dari keempat tipe influencer tersebut yang yang paling memiliki engagement tertinggi adalah nano influencer. Tetapi, untuk kepentingan campaign, biasanya brand atau agency lebih memilih micro influencer karena dianggap sebagai bagian dari Key Opinion Leader atau KOL.

Perbedaan Micro dengan Macro Influencer

Perbedaan micro dengan macro influencer adalah terletak pada jumlah followersnya. Macro influencer lebih banyak memiliki jumlah followers. Tetapi, bukan berarti macro influencer akan lebih efektif jika diajak bekerja sama dengan beberapa brand.

Untuk melihat mana yang lebih efektif, agency biasanya menggunakan social media listening tools seperti NoLimit Dashboard. Dengan NoLimit, agency atau brand bisa menangkap keefektifan seorang influencer berdasarkan analisa konten-konten yang diunggahnya. 

Oleh karena itu, agency atau brand bisa dengan tepat memilih influencer yang tepat bukan hanya berdasarkan jumlah followersnya saja. Tetapi, berdasarkan tingkat engagement, serta kecocokan niche influencer dengan produk yang dimiliki brandnya itu sendiri.

Lebih dari itu, NoLimit Dashboard bisa memantau sentimen negatif maupun positif dari para influencer saat melakukan campaign. Sehingga akan menjadi catatan tersendiri bagi brand ataupun agency ketika akan menggunakan influencer yang sama. 

Manfaat dalam campaign

Micro influencer tetap dibutuhkan oleh brand. Umumnya mereka akan dibatasi dengan topik serta keahliannya masing-masing. Bahkan, jika merujuk pada lokasi tempat tinggal para influencer ini bisa juga menjadi salah satu pertimbangan dalam melakukan campaign.

Micro influencer punya keunikan sendiri karena dengan jumlah followers yang sudah cukup banyak, biasanya bisa memberikan dampak positif, paling tidak awareness secara natural dalam memberikan review terhadap sebuah produk. Pasalnya audiens umumnya akan lebih percaya dengan review jujur dan testimoni dari para micro influencer dibandingkan macro atau mega influencer.

Memilih micro influencer yang tepat

Brand dan agency perlu berhati-hati dalam memilih influencer berskala mikroyang tepat. Pasalnya saat ini cukup banyak influencer dadakan yang mengandalkan followers berbayar. Sehingga tentu saja efeknya postingan akan mendapatkan engagement yang lebih kecil dari yang diharapkan.

Setidaknya ada tiga kriteria yang perlu dipegang ketika memilih influencer yang tepat.

  • Penampilan: Tampilan atau kesan pertama menjadi sangat penting. Audiens lebih menyukai tampilan yang estetik serta Instagram-able. Jika seorang influencer sudah memiliki pemahaman yang baik dalam mengatur feed-nya sehingga terlihat estetik, maka ini menjadi modal utama yang bisa dipegang.
  • Keberagaman: Micro influencer pasti memiliki follower berbasiskan niche ataupun tempat tinggal dalam wilayah tertentu. Sehingga untuk memilih influencer yang tepat perlu diketahui dulu demografi calon influencer tersebut. Biasanya manager atau influencer akan memberikan data-data tersebut sebelum dilakukan kerja sama. Sehingga agency atau brand bisa mempertimbangkannya dengan tepat berdasarkan demografi followersnya yang pastinya akan dicocokkan dengan campaign yang akan dilakukan.
  • Lingkaran pertemanan: Micro influencer biasanya memiliki komunitas atau jaringannya sendiri. Sehingga ini yang tidak banyak diperhatikan brand dan agency. Semakin baik lingkaran pertemanannya semakin baik pula kualitas followersnya. Jika sebaliknya, maka brand atau agency perlu mempertimbangkan dengan matang untuk bekerja sama dengan sang influencer.
Share More
  • January 11, 2022
  • 0
  • 255
  • Social Media, Social Media Marketing
  • More

Cara Menjadi Influencer TikTok yang Menghasilkan Uang

By Alif Fauziyyah

Setiap orang bisa menjadi seorang influencer TikTok. Influencer TikTok merupakan profesi baru yang bisa menghasilkan uang.

TikTok kini menjadi salah satu media sosial yang paling banyak diunduh di dunia, termasuk di Amerika Serikat.  Aplikasi asal raksasa Tiongkok ini memang menjadi salah satu media promosi yang naik daun belakangan ini. Beberapa review makanan, produk rumah tangga, hingga tutorial singkat banyak dibagikan lewat TikTok. 

Apakah TikTok bisa menghasilkan uang? Para influencer TikTok bisa membuat konten untuk mempromosikan produk tertentu secara jujur. Dari promosi atau review itulah influencer TikTok akan mendapatkan bayaran dari brand.  

Influencer TikTok tidak ada bedanya dengan influencer Instagram. Keduanya kini berlomba-lomba untuk mendapatkan audiens paling banyak, sehingga masing-masing platform memiliki target marketnya sendiri-sendiri. Lalu bagaimana caranya menjadi seorang influencer TikTok? Simak ulasan berikut ya!

Pahami algoritma TikTok

Algoritma TikTok berbeda dengan Facebook, Twitter dan Instagram sekalipun. Algoritma TikTok akan merekomendasikan video yang berkaitan kepada audiens yang bukan menjadi pengikutnya. Inilah salah satu alasan mengapa follower TikTok lebih mudah berkembang dibandingkan dengan Instagram, Facebook maupun Twitter. 

Namun demikian, algoritma inilah yang akhirnya ditiru oleh kompetitor seperiti Instagram yang menghadirkan fitur reels, serta YouTube yang tak mau ketinggalan menghadirkan fitur Shorts dengan fitur yang tidak berbeda jauh dengan TikTok. Lewat kedua platform inilah kamu bisa mendapatkan tambahan audiens jika rajin posting di reels Instagram maupun short YouTube.

Influencer TikTok: semakin banyak konten, semakin tinggi impresinya

Hukum digital dalam sebuah platform nampaknya akan memanjakan kreator konten atau influencer TikTok yang rajin mengunggah konten. Semakin lama videonya ditonton maka akan semakin berkembang impresinya ditonton oleh orang lain. Dalam TikTok dikenal dengan istilah FYP (for your page), kurang lebih mirip dengan istilah trending topic di Twitter. 

Temukan niche kamu sebagai seorang influencer TikTok

Audiens umumnya memang lebih suka menyimak satu topik tertentu dari seorang influencer TikTok. Lebih baik mendalami sebuah ilmu secara dalam, dibandingkan mempelajari banyak ilmu tetapi hanya kulit dasarnya saja. 

Oleh karena itu, temukan niche kamu agar kamu tetap dipandang sebagai expert di bidang yang ingin kamu tekuni. Ada banyak bidang atau niche unik yang bisa dikembangkan lewat Tiktok. Misalnya pedagang yang rajin TikTok, guru, petani, dengan memberikan konten edukasi lewat media sosial dengan cara yang lebih menghibur dan tidak membosankan. 

Unggah konten secara konsisten

Buatlah konten secara konsisten. Paling tidak update lah video pendek seminggu sekali. Ibarat seperti sinetron yang tayang hanya di jam dan hari tertentu saja, untuk posting di TikTok pun perlu diatur sedemikian rupa sampai akhirnya audiens paham kapan harus menonton video kamu yang menarik, informatif dan mungkin lucu hingga mengocok perut penontonnya. 

Perhatikan komentar warganet

Saat follower sudah berkembang sehingga ada komunikasi dua arah, tidak ada salahnya menerima tantangan dari audiens. Gimmick ini sebenarnya menjaring ide baru sehingga bisa meningkatkan hubungan emosional dengan audiens.

Komen netizen juga bisa menjadi ide-ide konten konten selanjutnya. Bahkan, dengan menjawab komen-komen dari followers, akan membuat brand image tersendiri bagi influencer yang ramah dan humble. 

Namun demikian, jika bekerja sama dengan brand atau agency, yang menjadi KPI tetap saja engagement serta impresi setiap postingan. Jadi, upayakan bahwa konten TikTok memang disukai oleh audiens serta ramah algoritma TikTok. Apalagi saat ini ada NoLimit Dashboard yang membantu agency serta brand untuk mengukur kesuksesan sebuah campaign yang dilakukan oleh para influencer pilihannya. 

Share More
  • January 4, 2022
  • 0
  • 299
  • Social Media, Social Media Marketing, Tips
  • More

Cara Menjadi Influencer Instagram yang Menghasilkan Uang

By Alif Fauziyyah

Menjadi influencer Instagram yang menghasilkan uang perlu perjuangan. Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Instagram sebagai media sosial masih dijadikan rujukan oleh generasi milenial dan generasi yang lahir di atas tahun 2000-an.

Menjadi influencer Instagram ibarat gunung es, tampilan menarik di permukaan harus didukung dan dipacu dengan kerja keras membuat konten yang menarik dan diminati audiens. Proses inilah yang dibutuhkan perjuangan dan usaha sebelum memonetisasi Instagram menjadi penghasil uang.

Sebagai influencer pemula, jangan tergiur dengan beli follower secara instan. Pasalnya selain akan menurunkan tingkat engagement, kualitas follower pun akan makin dipertanyakan oleh brand, jika suatu saat kamu akan bekerja sama atau mempromosikan produk tertentu.

Cara Menjadi Influencer Instagram

Tidak ada jalan pintas yang bisa ditempuh selain berusaha secara bertahap. Langkah-langkahnya bisa kamu ikuti berikut ini.

Gunakan foto profil pribadi daripada logo

Foto profil akan menjadi salah satu gerbang utama bagi audiens untuk mengenal influencer-nya. Maka, gunakanlah foto profil yang jelas, menarik, serta mencerminkan kepribadian yang ingin ditonjolkan. Usahakan wajah menghadap ke depan, bukan ke samping atau ke belakang.

Satu hal penting yang perlu diperhatikan bahwa audiens akan dengan sukarela mengikuti seseorang karena cerita yang disajikan. Tak heran jika follower seorang influencer jumlahnya bisa lebih banyak daripada follower sebuah brand atau perusahaan. Audiens akan lebih tertarik den mengulik kehidupan seseorang dibandingkan sebuah brand yang orientasinya jelas menghasilkan penjualan.

Buat lebih personal

Apapun yang kamu unggah di Instagram, buatlah se-natural dan sepersonal mungkin. Audiens biasanya lebih suka dengan keseharian, hal yang ringan dan menyenangkan. Selain itu, audiens juga perlu sesekali mendapatkan insight, life hack, hingga tutorial yang berkaitan dengan keterampilan yang jarang didapatkan dari bangku sekolah. 

Selain itu, tips membuat foto lebih menarik pun tetap jadi salah satu tutorial yang paling banyak dicari. Tips-tips membuat video pendek maupun reels pun patut kamu coba untuk menaikkan engagement serta awareness dari para audiens baru.

Pastikan bio selalu terupdate

Selain foto profil, bio menjadi salah satu yang wajib mendapatkan perhatian penting. Bio menjadi etalase untuk mengenalkan dirimu pada audiens. Buatlah bio yang informatif sehingga audiens tertarik mengenal lebih jauh tentang diri kalian.

Agar bio lebih menarik, tambahkan beberapa ikon atau emoticon yang relevan, sehingga bio menjadi lebih berwarna dan menarik perhatian. Jika kamu seorang perencana keuangan, informasikan apa yang sudah kamu capai dan trik berinvestasi di usia muda dengan target tertentu. Artinya, setiap usaha dan upaya yang kamu lakukan terutama prestasi terbaru, bisa kamu tambahkan secara ringkas di bio.

Temukan niche influencer Instagram yang tepat

Mendapatkan tema yang klik dengan kita sendiri memang susah-susah gampang. Kamu perlu bereksperimen dan melakukan hal yang berbeda-beda secara terus menerus. Setelah itu, coba amati dan analisa. Mana, kira-kira yang menurut kamu menggambarkan diri kamu sendiri. Disitulah kamu bisa memilih niche apa yang sejalan dengan apa yang kamu sukai dan dibutuhkan oleh orang lain. Sehingga, akun Instagram kamu tidak terlalu random. Paling tidak ada satu tema besar yang bisa kamu usung.

Contoh sederhana misalnya influencer Instagram sebagai foodies, beauty influencer, travel influencer, dan lain sebagainya. Ada banyak niche menarik yang mungkin tidak terlalu mainstream sehingga kamu bisa menunjukkan keunikan diri kamu sendiri. Cobalah untuk selalu melakukan review secara jujur sehingga audiens benar-benar percaya dengan integritas serta kredibilitas kamu.

Apalagi saat ini beberapa brand dan agensi sudah menggunakan banyak tools social media listening seperti NoLimit Dashboard. Dengan tools inilah performa seorang influencer Instagram bisa diukur dengan mudah lewat apa yang sudah diunggah atau dikampanyekannya di Instagram.

Share More
  • January 3, 2022
  • 0
  • 250
  • Social Media, Social Media Marketing
  • More

Menjadi Influencer Pemula sebagai Profesi Sampingan

By Alif Fauziyyah

Teknik pemasaran dengan menggandeng influencer sedang menjadi topik panas yang sedang banyak diperbincangkan semua orang. Tidak heran, semakin banyak bisnis yang mencari influencer untuk mempromosikan produk mereka. Bagi influencer sendiri, mereka mendapat bayaran yang besar dari kerjasama ini. 

Popularitas adalah hal paling nyata yang bisa didapat dari menjadi influencer. Namun tak hanya menjadi terkenal, pundi-pundi penghasilan pun bisa didulang dengan membuat konten paid partnership atau endorsement dengan sebuah brand. Tak heran jika kini ada banyak orang yang tertarik untuk mencobanya.

Apalagi kegiatan menjadi influencer bisa dilakukan sebagai pekerjaan sampingan, namun menghasilkan. Jika  kamu tertarik untuk menjadi salah satunya namun bingung harus mulai dari mana, simak tipsnya berikut ini.

1. Tentukan niche-mu

Sebagai langkah awal untuk membuka jalanmu menjadi influencer, fokuskan diri pada apa yang kamu sukai. Dengan menentukan niche yang sesuai dengan tipe atau seleramu, konten yang akan kamu buat akan lebih konsisten dan terarah.

Apakah itu olahraga, memasak, atau tentang kecantikan, kamu perlu menentukan niche-mu. Atau kombinasikan dua hal yang masih saling berkaitan, asal jangan terlampau banyak. Pasalnya untuk memantapkan diri sebagai seorang influencer, kamu harus memiliki keahlian atau pengetahuan di bidang tersebut.

2. Optimalkan profil media sosialmu

Setelah memilih niche, kamu harus memilih platform media sosial mana yang akan menjadi fokus utama untuk branding diri. Boleh-boleh saja membuat akun di banyak media, namun kebanyakan influencer hanya popular di 1-2 platform saja.

Jadi, pilih dan optimalkan profilmu di sana. Berikut beberapa cara mengoptimasi profilmu antara lain mengubah akun pribadi ke bisnis, menuliskan bio yang menarik, memberi kesan dan rasa ingin tahu, serta menambahkan foto profil dan cover yang menarik.

3. Kenali dan pahami audiens

Sebelum mulai membuat konten dan mempostingnya, kamu perlu memahami target audience. Influencer memiliki kemampuan mempengaruhi audiens dan koneksi diantara mereka cukup kuat, lantaran memiliki minat yang sama di bidang yang sama.

Penting untuk mengetahui siapa yang kamu targetkan untuk membangun basis pengikut yang setia. Pertama-tama kamu bisa mulai dengan melakukan analisa untuk mendapatkan wawasan tentang demografi dan minat mereka.

4. Buatlah konten yang relevan

Langkah selanjutnya yaitu memposting konten yang bermanfaat dan relevan untuk followers-mu. Semakin sering terlibat dengan audiens, semakin banyak orang akan terpengaruh oleh pendapat dan rekomendasi dari kamu.

Kamu bisa merumuskan strategi konten, kata kunci yang digunakan, dan menggunakan campuran jenis konten, untuk melihat mana yang lebih disukai yang paling disukai audiens-mu.

5. Perluas jejaringmu

Melebarkan networking berguna untuk mendapatkan exposure dari influencer lain sekaligus memperluas pergaulan. Kamu bisa mulai memberikan like atau komen di sejumlah postingan milih influencer besar lain, tentu dengan cara yang baik.

Atau, seringlah datang ke acara-acara yang sesuai niche-mu, untuk menambah networking, pengetahuan, sekaligus bahan untuk konten berikutnya.

6. Reguler dan konsisten

Agar followers-mu terus bertambah, konsisten adalah hal terpenting. Rajinlah membuat konten yang menarik dan bermanfaat bagi pengikutmu, serta unggah secara teratur. Buat rencana yang matang dalam sebulan, isi feed-mu supaya lebih terarah dan sesuai tema.  

7. Interaktif

Untuk menjadi influencer, teruslah berinteraksi dengan pengikutmu. Balaslah komentar dan jawab pertanyaan mereka. Dengan lebih terlibat dengan followers-mu, maka koneksi dan kepercayaan akan terbangun.

Kamu juga bisa membuat konten yang interaktif, misalnya pertanyaan, kuis, atau bahkan giveaway untuk meningkatkan engagement dengan audiens.

8. Buka peluang kolaborasi

Untuk melengkapi perjalananmu menjadi seorang influencer, kamu perlu menyatakan ketertarikan untuk berkolaborasi dengan brand. Kamu bisa menuliskannya di bio dengan cara memberikan detail kontak untuk klien potensial.

Atau dengan sistem jemput bola, dimana kamu harus mengirim pesan ke bisnis yang relevan dengan niche, disertai promosi tentang apa yang dapat kamu tawarkan.

Itulah beberapa tips yang bisa memandu jalanmu untuk menjadi influencer. Yang penting diingat, tidak ada cara instan dan mudah untuk meraih sesuatu, maka dari itu teruslah mencoba dan tetap semangat!

Share More
  • November 23, 2021
  • 1
  • 292
  • Social Media, Social Media Marketing, Tips
  • More
Older posts

Our Popular Article

  • 3 Bentuk Analisis Media Sosial untuk Mengukur Efektivitas Pemasaran

    3 Bentuk Analisis Media Sosial untuk Mengukur Efektivitas Pemasaran

    16044 views
  • Perjalanan Aplikasi TikTok di Indonesia

    Perjalanan Aplikasi TikTok di Indonesia

    13636 views
  • Apa itu Digital Marketing? Kenali Sejarah dan Media Digital Marketing

    13011 views
  • analysis

    Mengapa Kita Harus Menganalisis Konten di Media Sosial?

    11798 views
#PindahKeNoLimitYuk

Our New Articles

  • Ingin Menjadi Social Media Listening Analyst? Ini Syaratnya!
  • Apa Perbedaan Social Media Listening dan Social Monitoring? Yuk Ketahui!
  • Tahu Social Media Listening Tools? Inilah Manfaatnya
  • 5 Social Media Listening Tools Free Untuk Bisnis Lebih Maju
  • Fakta-fakta Menarik Hari Raya Nyepi

Our Popular Articles

  • 3 Bentuk Analisis Media Sosial untuk Mengukur Efektivitas Pemasaran

    3 Bentuk Analisis Media Sosial untuk Mengukur Efektivitas Pemasaran

    16044 views
  • Perjalanan Aplikasi TikTok di Indonesia

    Perjalanan Aplikasi TikTok di Indonesia

    13636 views
  • Apa itu Digital Marketing? Kenali Sejarah dan Media Digital Marketing

    13011 views

Newsletter

Copyright © 2022 NoLimit - All Rights Reserved