Tren Joki Strava Dimanfaatkan Sebagai Ajang Pamer di Medsos

156
0

Sosial media kini semakin aktif digunakan oleh semua masyarakat. Mengikuti tren di sosial media pun menjadi suatu keharusan bagi sebagian orang. Saat ini tren olahraga lari dan bersepeda menjadi hal yang ramai diikuti oleh banyak orang. Namun, banyak orang yang hanya ingin ikut-ikutan saja atau biasa disebut FOMO tapi tanpa mau bersusah payah. Hal itulah yang membuat tren “Joki Strava” ini hadir.

Sumber: ux-republic.com

Strava itu sendiri merupakan sebuah aplikasi berbasis data GPS (Global Positioning System) yang diluncurkan pada 2019 untuk melacak aktivitas fisik dan dapat dihubungkan dengan fitur jejaring sosial. Fungsi utamanya adalah melacak hasil olahraga. Selain lari, aplikasi ini juga dapat digunakan untuk merekam hasil kegiatan fisik lain, seperti bersepeda, jalan, hiking, dan bahkan berenang. 

Tren “Joki Strava” di media sosial baru-baru ini menjadi perhatian dan bahan perbincangan publik. Istilah “Joki Strava” disematkan pada seseorang yang menawarkan jasa untuk mendapatkan capaian tertentu dalam aplikasi itu. Dengan kata lain, pengguna tidak benar-benar berolahraga sendiri lantaran yang menggunakan aplikasi adalah joki alias orang lain. Biasanya, hasil aktivitas olahraga yang berhasil dilacak dan direkam Strava akan ditangkap layar (screenshot) oleh pengguna untuk dibagikan di media sosial mereka.

Hasil Analisis Pembicaraan Terkait Joki Strava di Social Media

Jumlah Pembicaraan Joki Strava di Media Social

NoLimit Dashboard

Sebanyak 11.856 orang yang membicarakan Joki Strava dengan total pembicaraan sebanyak 17.084 di media sosial X. Melalui grafik diatas dapat dilihat bahwa Joki Strava lebih banyak dibicarakan di media sosial X daripada media sosial manapun.

Sentimen Analisis di Media Sosial

Sumber: NoLimit Dashboard

Berdasarkan hasil analisis dari NoLimit Dashboard dan IndSight terhadap sentimen pembicaraan Joki Strava di media sosial selama dua minggu terakhir (1 – 15 Juli 2024) menghasilkan hasil analisis sebagai berikut:
• Sentimen Positif:

Sebanyak 30.2% orang melihat adanya peluang bisnis dari tren ini dan menawarkan jasa joki Strava dengan harga tertentu. Mereka yang berpikir positit melihat ini sebagai cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Sentimen Netral:

Sebanyak 32.6% orang berpendapat netral yang membahas fenomena ini, mulai dari orang yang mencari jasa joki Strava hingga mereka yang menawarkan jasa tersebut. Ada juga yang membahas tentang konsep dan tujuan dari menggunakan joki Strava, serta bagaimana hal ini bisa menjadi tren di kalangan pengguna Strava.

Sentimen Negatif:

Sebanyak 37.1% orang memberikan tanggapan negatif yang mengkritik penggunaan joki Strava sebagai bentuk penipuan diri sendiri dan mencari validasi dari orang lain. Beberapa orang merasa bahwa menggunakan joki untuk Strava adalah tindakan yang tidak masuk akal dan hanya untuk pamer.

Secara keseluruhan, tren “Joki Strava” cukup ramai dibicarakan di media sosial dengan berbagai macam sentimen, baik positif, netral, maupun negatif. Namun, berdasarkan hasil analisis IndSight sentimen paling banyak adalah negatif.

Baca Trending Lainnya Disini

Sudah Ditunggu-Tunggu Warga! Konser Bruno Mars di Indonesia Ramai Dibicarakan di Media Sosial

Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari: Film Horor yang Banyak Diminati

Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak: Masih Ada Kesempatan Lolos Olimpiade Paris

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Newsletter

Jadilah bagian dari komunitas inspirasi kami! Bergabunglah dengan newsletter blog kami dan dapatkan konten menarik, tips bermanfaat, dan berbagai informasi terbaru.

Loading