Banyak dari kita mungkin sering menerima penawaran produk atau layanan melalui telepon yang dikenal dengan telemarketing.
Telemarketing termasuk ke dalam salah satu strategi pemasaran, yaitu outbound marketing. Dalam outbound marketing, Pesan pemasaran dikirimkan kepada seluruh daftar calon konsumen tanpa ada filter khusus. Meski dilakukan tanpa filter, calon konsumen yang dituju harus potensial untuk menjadi pelanggan.
Seperti apa outbound marketing, manfaat dan contohnya akan dibahas di dalam artikel ini. yuk, disimak.
Pengertian Outbound Marketing
Outbound marketing merupakan salah satu strategi marketing tradisional yang bekerja dengan cara mengirimkan langsung pesan kepada calon pelanggan.
Metode ini lebih menitikberatkan pada proses menjangkau audiens secara aktif melalui berbagai cara, seperti iklan di media cetak dan elektronik, telemarketing, pembagian brosur, pengiriman email dan sms.
Meskipun termasuk strategi pemasaran tradisional, namun outbound marketing masih relevan dengan aktivitas pemasaran saat ini dan mampu memberikan hasil optimal untuk bisnis.
Manfaat Outbound Marketing
Manfaat pengunaan outbound marketing, yaitu memberikan hasil yang lebih cepat dalam brand awareness. Terutama, dalam meningkatkan kesadaran merek di benak para calon konsumen potensial.
Hal ini terjadi karena adanya kampanye yang konsisten, misalnya pemutaran iklan di televisi yang berulang akan memberikan efek iklan terus diingat oleh audiens. Terutama, jika iklan tersebut unik, relatable dan memiliki ciri khas.
Semakin luas jangkauan yang dimiliki, semakin besar potensi menghasilkan konsumen. Kamu pun bisa menggunakan outbound marketing ini untuk meningkatkan penjualan.
Tahapan Outbound Marketing
Proses outbound marketing secara umum dapat dibagi menjadi empat tahap, yaitu:
1. Riset dan Segmentasi
Pada tahap ini, kamu perlu melakukan riset untuk memahami audiens targetmu. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pesan pemasaran yang disampaikan relevan bagi audiens target.
Riset yang dapat dilakukan meliputi:
- Analisis demografi dan psikografi audiens target
- Pemahaman kebutuhan dan keinginan audiens target
- Pemahaman perilaku pembelian audiens target
Segmentasi audiens dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai faktor, seperti lokasi, usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, dan minat.
2. Kreasi Pesan/Konten
Pada tahap ini, kamu perlu membuat pesan pemasaran yang efektif. Pesan ini haruslah singkat, jelas, dan menarik perhatian audiens target.
Pesan pemasaran yang efektif haruslah:
- Relevan dengan kebutuhan dan keinginan audiens target
- Jelas dan mudah dipahami
- Menarik perhatian audiens target
- Mendorong audiens target untuk mengambil tindakan
3. Distribusi Pesan
Pada tahap ini, kamu perlu mendistribusikan pesan pemasaran kepada audiens target. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai media.
Pilihan media yang tepat tergantung pada target audiens, anggaran, dan tujuan pemasaran bisnismu.
Untuk hasil yang lebih tajam, kamu bisa menggunakan metode personalisasi. Tujuannya agar tiap upaya menyasar target audiens yang tepat.
4. Analisis dan Evaluasi
Pada tahap ini, kamu perlu menganalisis dan mengevaluasi hasil dari outbound marketing. Ini penting untuk mengetahui strategi outbound marketing yang kamu terapkan efektif atau tidak.
Analisis dan evaluasi dapat dilakukan menggunakan berbagai metrik, seperti:
- Jumlah audiens yang terpapar pesan
- Jumlah prospek yang dihasilkan
- Jumlah penjualan yang dihasilkan
Contoh Outbound Marketing
1. Iklan
Media iklan yang biasa digunakan dalam metode outbound marketing adalah media cetak dan elektronik.
Pemasangan iklan di media cetak seperti surat kabar, majalah, maupun brosur. Televisi, radio atau videotron menjadi pilihan untuk pemasangan iklan di media elektronik.
2. Email Marketing
Teknik pemasaran yang kedua adalah email marketing. Teknik ini dapat dilakukan dengan mengirimkan pesan pemasaran melalui email.
Dalam pesan marketing ini, kamu dapat memberikan informasi promosi produk, diskon dan penawaran program yang kamu miliki.
Hal yang perlu diperhatikan dalam teknik ini adalah penggunaan bahasa dan waktu pengiriman iklan.
Karena penggunaan bahasa menentukan apakah pesan tersebut akan dibaca sampai selesai atau tidak. Kemudian waktu yang tepat juga dapat menjadi pendukung sebuah pesan akan dibaca.
Selain itu, kamu juga perlu mengirimkannya secara berkala dan terjadwal. Ini perlu dilakukan supaya tidak dianggap spam oleh penerima pesan
Dengan begitu, citra baik bisnismu tetap terjaga.
3. Telemarketing
Telemarketing adalah teknik pemasaran melalui panggilan telepon. Ini biasanya dilakukan pada daftar nomor calon konsumen.
Teknik ini sangat relevan dilakukan untuk menginformasikan penawaran perusahaan kepada konsumen. Misalnya penawaran khusus.
Namun, jangan sampai hal ini mengganggu pelanggan atau audiens yang kamu hubungi. Sehingga mereka menggunakan aplikasi untuk memblokir atau menganggap panggilan telepon tersebut sebagai spam.
Hubungilah mereka pada saat waktu-waktu luangnya! Dengan begitu, potensi untuk direspon akan lebih besar.
4. Kampanye dan Acara Langsung
Yang tidak boleh dilupakan dari teknik strategi marketing ini adalah pengadaan kampanye langsung secara tatap muka.
Teknik ini dapat memberikan kesan ‘dekat’ kepada konsumen bisnismu. Sebab, mereka merasa diberi kesempatan untuk mengenal secara langsung perwakilan dari perusahaan.
Dengan mengadakan kampanye dan acara langsung, kamu dapat memperoleh audiens potensial. Jadi,yuk, mulai outbound marketing sekarang dan optimalkan strateginya untuk meningkatkan penjualan.