B2B Influencer Marketing dan Strateginya Bagi Pemula

412
0

B2B merupakan singkatan dari business to business atau dapat dikatakan kerjasama yang terjalin sesama pelaku bisnis. Sedangkan influencer marketing adalah strategi pemasaran di mana influencer media sosial mempromosikan produk atau brand dari sebuah perusahaan. Tujuan menggunakan influencer bagi sebuah produk atau brand yaitu untuk memperkenalkan produk atau layanan kepada followers yang mereka miliki. Saat ini penggunakan influencer marketing merupakan strategi terbaik dalam memasarkan suatu brand atau produk.

Tujuan influencer marketing

Terdapat beberapa tujuan influencer marketing yaitu :

1.Untuk membuat pengikut influencer membeli produk yang anda miliki.

2.Untuk meningkatkan reputasi merek yang anda miliki.

3.Untuk membangun kepercayaan dengan audiens yang lebih luas.

4.Keterlibatan kualitas lebih tinggi.

Di era modern seperti ini, dimana teknologi terus berkembang dan media sosial memiliki banyak manfaat. Manfaat utama dari media sosial saat ini adalah pemasaran. Dengan memasarkan produk atau brand menggunakan media sosial dapat menjangkau ribuan audiens yang berpotensi menjadi pelanggan baru. 

Perbedaan B2C dan B2B influencer marketing

Jika melakukan pemasaran dengan cara B2C, anda hanya perlu memposting kampanye pemasaran di profil influencer yang sudah bekerjasama. Dalam hitungan menit hingga jam, anda bisa mendapatkan pembelian pertama dari produk atau brand yang anda jual. Namun, berbeda dengan B2B influencer, B2B influencer biasanya melibatkan dua atau lebih dalam mengambil keputusan. B2B influencer marketing akan memakan waktu yang sedikit lebih lama untuk dapat melihat hasilnya.

Hasilnya akan muncul setelah beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan dari pemasaran yang dilakukan influencer. Hal lainnya yang berbeda dengan pemasaran B2B adalah kualitas influencer dan followers yang mereka miliki tidak dapat menjamin kuantitas.

Dengan melakukan pemasaran B2B, lebih baik memilih influencer dengan followers yang berkualitas daripada hanya memilih influencer yang memiliki jutaan followers saja. Hal tersebut karena B2B influencer akan membutuhkan persuasi agar produk dan brand yang dipasarkan lebih banyak diminati. Hal ini dikarenakan melibatkan beberapa pengambil keputusan dari perusahaan lain dan proses pengambilan keputusan yang lebih ketat.

Strategi influencer B2B marketing

  1. Fokus pada video konten

Konten video merupakan jenis konten dengan jumlah teranyak dan akan bertambah dalam beberapa tahun ke depan. Youtube, Instagram, dan Tik Tok adalah beberapa platform yang bisa digunakan untuk melakukan influencer marketing.

  1. Fokus pada penilaian

Ketika Anda mencoba pemasaran influencer, yang terpenting adalah anda dan influencer itu menjadi diri sendiri. Jangan memaksakan konten yang dibuat jika hal tersebut akan membahayakan citra influencer

Jika anda ingin menambahkan beberapa hal ke konten yang akan diberikan, lebih baik memberikan kebebasan influencer untuk lebih kreatif dalam memasukkan produk anda ke dalam video mereka. Hal ini akan lebih efektif dengan cara yang tidak dipaksakan. Hal tersebutlah yang menjadi alasan untuk dapat memilih influencer yang tepat untuk diajak bekerja sama.

  1. Bekerjasama dengan influencer yang memiliki audiens

Influencer dengan 50K followers atau kurang biasanya akan memiliki audiens yang jauh lebih terlibat daripada influencer yang memiliki jumlah followers lebih banyak. 

Anda dapat mengukur hal ini melalui balasan dan tingkat keterlibatan dari followers pada influencer. Misalnya, Anda dapat melakukan ini dengan cara mengukur persentase pengikut yang melihat postingan atau video mereka.

  1. Memiliki banyak influencer 

Semakin banyak influencer yang Anda gunakan untuk mempromosikan produk atau perusahaan Anda, semakin cepat berita tentang produk atau brand yang anda miliki tersebar.

  1. Menggunakan platform media sosial

Instagram, Twitter, Facebook, LinkedIn, dan Youtube adalah platform yang dapat dilakukan untuk pemasaran B2B. Tetapi, anda juga perlu menggunakan platform lainnya yang juga berorientasi bisnis, salah satunya adalah TikTok.

  1. Analisa  kampanye yang dilakukan influencer

Untuk mengevaluasi keberhasilan kampanye sebuah produk atau brand yang anda miliki, anda perlu melakukan analisa terkait beberapa hal. Hal tersebut perlu sejalan dengan platform yang anda gunakan, durasi kampanye, dan tujuannya. 

Hal yang dapat anda lakukan adalah menganalisa serapa banyak orang yang anda capai, berapa banyak pelanggan baru yang didapatkan, berapa banyak pengikut baru yang anda dapatkan.

Untuk mendapatkan hasil analisa yang paling relevan dan mempermudah anda mendapatkan hasil analisa, anda perlu menggunakan tools media monitoring. NoLimit Dashboard merupakan salah satu tools media sosial monitoring yang mempermudah anda mendapatkan insight, engagement, serta campaign yang anda lakukan untuk brand anda di media sosial. 

Dengan menggunakan NoLimit Dashboard hasil data analisa dapat dilakukan dengan mudah. Anda hanya perlu menghubungkan username akun media sosial lalu memasukan hashtag, dan kata kunci yang akan anda telusuri.

Baca juga :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Newsletter

Jadilah bagian dari komunitas inspirasi kami! Bergabunglah dengan newsletter blog kami dan dapatkan konten menarik, tips bermanfaat, dan berbagai informasi terbaru.

Loading