Jika Anda seorang programer pasti familiar dengan istilah bug. Secara harfiah dalam bahasa Inggris bug diartikan sebagai serangga. Namun pada software istilah bug mengacu kepada masalah teknis yang cukup menjengkelkan karena dapat menganggu berjalannya sebuah program.
Di artikel ini kita akan membahas mengenai penyebab, jenis dan cara mengatasi bug. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Apa itu Bug
Dalam dunia komputer bug adalah kecacatan atau kerusakan teknis yang terjadi dalam sebuah aplikasi atau perangkat lunak yang mengakibatkan malfungsi sehingga tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya.
Bug yang kerap ditemui adalah layar yang tiba-tiba berwarna hitam atau biru ketika sedang membuka aplikasi dan layar yang tiba-tiba freeze atau hang. Hal tersebut tentunya cukup menjengkelkan.
Selain mengakibatkan gangguan teknis, ternyata bug juga dapat mempunyai resiko keamanan dimana celah keamanan yang diakibatkan oleh bug dapat dimanfaatkan hacker untuk menanamkan malware atau mencuri data diri pengguna, ngeri ya.
Baca Juga : Analisis Data : Definisi, Jenis, Metode dan Fungsi
Penyebab Terjadinya Bug
Berikut beberapa penyebab terjadinya bug pada software/website :
- Software yang Kompleks
Semakin banyak fitur dan fungsi pada sebuah software maka semakin kompleks kode yang diperlukan untuk membuatnya. karena kerumitan kode sering membuat programmer melakukan kesalahan dalam mengembangkan sebuah software. Hal ini meningkatkan kemungkinan munculnya bug.
- Perubahan Kode yang Tidak Dicatat
Dalam proses pengembangan software tentunya tidak lepas dari catatan perubahan kode yang dilakukan oleh programmer. Ketika programmer tidak memiliki catatan mengenai perubahan yang terjadi maka akan mengakibatkan bug.
Hal ini bisa terjadi karena ketika seorang programmer melakukan uji coba dan menemukan kesalahan, maka dia akan memberikan catatan sebagai masukan untuk dilakukan perubahan atau perbaikan.
Jika dia tidak memiliki catatan yang baik, maka programmer yang lain kemungkinan akan membuat kode sebelum adanya perubahan dan tentunya hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan dan menyebabkan terjadinya bug.
- Proses Testing yang Bermasalah
Sebelum software dirilis biasanya akan dilakukan testing yang insentif. Namun sayangnya proses testing ini tidak selalu berjalan dengan lancar. Penyebabnya beragam bisa jadi karena tester, alat testing yang kurang lengkap atau prosedur testing yang tidak sesuai standar.
Proses testing yang tidak optimal memungkinkan tidak ditemukannya bug yang membuat software bermasalah ataupun bug terlewat.
- Deadline pengerjaan yang Singkat
ketika tim developer diberi waktu pengerjaan yang singkat maka pengerjaan software akan dilakukan dengan terburu-buru. Hal ini mengakibatkan terjadinya resiko kesalahan yang akan menimbulkan bug.
Pengerjaan software yang dipercepat membuat proses testing tidak maksimal. Sedangkan dalam pengembangan sofware memerlukan waktu yang cukup untuk proses koding, testing dan revisi.
- Kesalahan Logis Pada Desain Software
Dalam mengembangkan sebuah software tentunya ada tujuan tertentu yang ingin dicapai. Jika tujuan tersebut dibuat tanpa mempertimbangkan beberapa aspek penting seperti bahasa pemograman, arsitektur kode hingga waktu pengembangan, maka kemungkinan besar software tersebut akan memiliki banyak bug.
Apa Saja Jenis-jenis Bug?
Berikut adalah beberapa jenis bug yang sering terjadi :
- Syntax Bug. bug ini terjadi karena adanya kesalahan penulisan kode
- Logic Bug. bug yang disebabkan oleh penggunaan kode yang tidak sesuai sehingga output yang dihasilkan salah.
- Functional Error. Bug jenis ini berkaitan dengan fungsionalitas sebuah program dan jenisnya bervariasi.
- Usability Defects. Jenis bug ini menyebabkan software tidak nyaman digunakan dan tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal. Bisa juga disebabkan oleh desain UI yang rumit.
- Compatibility Error. Bug yang akan muncul pada situasi tertentu.
- Perfomance Defects. Bug jenis ini berkaitan dengan performance seperti stabilitas, kecepatan dan response time.
- Security Error. Bug yang perlu diwaspadai dan cukup berbahaya karena terkait dengan keamanan software.
Cara Mencegah Bug
Setelah mengetahui beberapa jenis bug, berikut tips cara mencegah terjadinya bug :
- Membangun Komunikasi yang Baik Antar Programmer
Jika Anda berada dalam suatu tim untuk pengembangan software, bangun komunikasi yang baik dan berkualitas dengan tim. Hal ini untuk mencegah terjadinya miscommunication dan meminimalisir terjadinya bug pada program yang sedang dikerjakan.
- Menggunakan Tools Kolaborasi
Penggunaan tools kolaborasi seperti Trello, Git, Airtable, Asana dan slack dapat membantu Anda mengkomunikasikan pekerjaan dengan anggota tim secara efektif.
Tools ini akan membantu Anda untuk berbagi ide dan mencatat perubahan yang terjadi dalam proses pengembangan software. Anda dan tim akan dapat mengakses informasi secara langsung tanpa harus menunggu update dari anggota lain.
- Melakukan Testing Secara Rutin
Dengan melakukan uji coba secara rutin, Anda akan mampu mendeteksi bug sebelum jumlahnya semakin banyak dan dapat melakukan perbaikan di awal. Biasanya uji coba ini terbagi ke dalam 2 fase, yaitu alpha testing dan betha testing.
- Menggunakan Metode Agile
Penggunaan metode agile dapat membantu menjaga kualitas program secara keseluruhan. Metode ini merupakan suatu teknik yang mengutamakan sistem pengembangan secara terus menerus. Metode agile dapat memperkecil kemungkinan munculnya bug.
Baca Juga : Teknik Analisis Data : Definisi, Jenis, hingga Cara Menentukan
Keberadaan bug pastinya cukup menganggu dan menjengkelkan. Apabila tidak segera diperbaiki akan menimbulkan kerugian yang cukup besar.
Semoga informasi mengenai bug beserta jenis dan cara mengatasinya dalam artikel ini dapat membantu Anda mengembangkan software yang bebas dari bug.