Secara garis besar, media monitoring dilakukan untuk mendapatkan banyak data berupa informasi yang nantinya akan digunakan sebagai pengambil keputusan. Jadi, sebelum mulai membuat media monitoring journal, pastikan kamu sudah tahu apa itu media monitoring beserta dengan cara kerjanya.

Jika diartikan secara umum, media monitoring adalah suatu proses untuk mengumpulkan data dan dilakukan pembagian kategori. Baru kemudian dianalisis hingga dapat dijadikan sebagai laporan berupa issue dengan topik atau kata kunci tertentu.

5 hal penting dalam pembuatan media monitoring journal

Jika kamu belum berpengalaman dalam membuat jurnal dengan tema media monitoring, alangkah baiknya simak beberapa hal berikut ini.

Tentukan tujuan media monitoring

Sebelum mulai membuat jurnal media monitoring, tentukan terlebih dahulu apa tujuan dibuatnya monitoring tersebut. Mengapa? Karena dengan adanya tujuan, setidaknya akan mempermudahkan kamu ketika melakukan pengamatan. Kamu dituntut untuk bisa dengan bijak membedakan mana berita yang positif, negatif, maupun netral.

Jika objek yang kamu pilih adalah perusahaan, perhatikan terlebih dahulu kredibilitas merek yang dimiliki. Kemudian lakukan juga pemantauan terhadap respon audiens yang ada di pasar. Monitoring terhadap respon customer ini bertujuan untuk menghindari kekecewaan pelanggan terhadap merek yang kamu miliki.

Tentukan media apa yang akan dipantau

Sebelum melakukan pemantauan pada sebuah media, alangkah baiknya tentukan terlebih dahulu media apa saja yang akan dijadikan objek. Kamu bisa memilih salah satu dari beberapa media massa, baik itu media cetak, radio, TV, media sosial, maupun media online lainnya.

Dalam melakukan pengamatan, kamu harus fokus terhadap satu objek saja, agar data yang didapatkan lebih akurat dan tidak tercampur dengan data dari sumber lain. Jadi, pada tahap penyajian juga bisa kamu lakukan dengan rapi.

Tentukan objek sasaran

Jurnal media monitoring membutuhkan topik yang jelas dan harus fokus terhadap satu objek saja. Kamu bisa menentukan satu kata kunci, topik, merek, atau nama produk lainnya untuk dijadikan objek pengamatan. Contoh: kamu ingin mengamati perkembangan informasi merek A, maka kamu harus fokus terhadap merek A tersebut.

Hanya saja kamu bisa membuat sub kata kunci, baik itu produk yang menjadi pembahasan, penyebab produk ramai dibicarakan, dll. Tentukan objek di awal dan jangan sampai hasil pengamatan yang kamu lakukan tidak akurat dan melenceng dari objek.

Mulai bentuk media monitoring

Setelah kamu menemukan hal-hal yang diperlukan dalam pengamatan, sekarang saatnya membentuk media monitoring. Pada tahap ini diperlukan yang namanya social media listening tools.

Kini tersedia banyak tools gratis maupun berbayar yang akan membantumu dalam melakukan pengamatan seluruh aktivitas di media sosial. Beberapa media monitoring tools yang direkomendasikan, diantaranya:

Hootsuite
Brandwatch Consumer Research
Sprout Social
Awario
Keyhole
Tweepsmap
Talkwalker
Google Alerts
Brand24
HubSpot
dll.

Selalu perhatikan hal-hal kecil

Coba posisikan dirimu sebagai pemilik perusahaan, maka kamu juga harus memperhatikan hal-hal lainnya dalam melakukan monitoring. Seperti halnya, kamu harus memperhatikan seberapa besar sumber daya finansial yang dimiliki, SDM yang dimiliki, dan seberapa besar kemampuan untuk melakukan pengamatan maupun penelitian.

Selain itu, kamu juga harus bisa dengan bijak menentukan keputusan akhir setelah mendapatkan data matang. Sehingga dapat memberikan hasil keputusan yang baik dan tepat.

Nah, itulah beberapa hal yang harus kamu perhatikan sebelum membuat media monitoring journal. Tak perlu terburu-buru, karena semua yang dilakukan pada media monitoring membutuhkan keputusan yang tepat. Apalagi untuk membuat sebuah jurnal, tentu semua poin harus disajikan secara rinci dan jelas.