Pernah mendengar ungkapan “Social Media for Everyone?”
Faktanya, ungkapan tersebut sering diucapkan karena kebenarannya. Media sosial, yang hadir di hidup kita sekian belas tahun belakangan, faktanya sangat menghadirkan manfaat kepada banyak orang, baik itu untuk kebutuhan personal hingga bisnis.
Bisnis yang dimaksud pun bukan saja bisnis besar, namun juga bisnis kecil, UMKM, hingga lembaga-lembaga non profit atau lembaga pemerintahan.
Explore Sukabumi (@ExploreSukabumi) adalah salah satu lembaga milik pemerintah Sukabumi, Jawa Barat yang diasalmuasali oleh aksi iseng Galih Eka Putra, warga Sukabumi yang mengoptimasi media sosial yang berfokus di Instagram.
Kini, Explore Sukabumi menjadi pusat media sosial berisi informasi seputar wisata hingga gaya hidup di kota Sukabumi dengan total 58.003 followers.
NoLimit Indonesia pun mencoba melakukan wawancara eksklusif dengan Galih, orang dibalik akun Explore Sukabumi.
Simak, yuk, bagaimana perjalanan media sosialnya!
Jadi… Boleh diceritakan dulu Kak, @ExploreSukabumi itu apasih?
Explore Sukabumi adalah sebuah media digital lokal Sukabumi Raya (Kota & Kabupaten) yang berfokus pariwisata, gaya hidup, dan segala yang berkaitan dengan hal-hal tersebut di Sukabumi. Explore Sukabumi kini merupakan salah satu produk dari Otakatik Creative.
Kalau media sosial @ExploreSukabumi sendiri, sudah ada sejak kapan sih Kak? Dan, kalau boleh tahu, apa saja media sosial yang dimiliki Explore Sukabumi?
31 Juli 2014. Waktu itu mulai dari Instagram, Selang setahun kalau tidak salah mulai bikin channel di platform lain, facebook, twitter, line@. Tapi berhubung dari segi konten kita lebih ke visual, dan ditambah target audience juga “hidupnya” mostly di Instagram, jadi lebih berfokus di IG aja.
Oh, jadi, dari serangkaian media sosial yang @ExploreSukabumi gunakan — manakah paling efektif? Apa Instagram? Dan kenapa?
Betul, Instagram yang paling efektif. Karena (sesuai). Orang kebanyakan cari referensi wisata di Instagram, responnya (engagement) lebih banyak di instagram. Terus, berhubung kita konten utamanya berawal dari user generated content, yang berjalan itu hanya dari instagram.
Boleh dijelasin dikit kak tentang user generated content itu apa?
Konten yang dibuat oleh user — (lebih tepatnya) di @exploresukabumi user kita ada follower/audience. Dimana mereka menandai @exploresukabumi atau menambahkan hashtag #exploresukabumi pada postingan mereka untuk dapat difitur di akun @exploresukabumi.
Selain user generated content, boleh di diceritain konten apa aja yang biasanya di share di Instagram, Twitter, Fb, dan Line@? Lalu, sampai sejauh ini, konten apa sih yang paling sulit untuk dibuat dan konten seperti apa yang paling Kak Galih suka?
Ada Travel Tips, News, dan Destination. Kebanyakan visualnya buatan internal. Kalau ngomongin sulit mungkin engga. Cuma menyita lebih banyak waktu untuk konten-konten selain UGC. Saya sih, suka semua.
Tapi, konten UGC lah yang secara gak langsung ngajak siapapun untuk kontribusi nyata mempromosikan wisata di sukabumi. News, travel tips, destination, konten-konten yang dibutuhin wisatawan. Jadinya informatif.
Sesekali juga kita bikin content yang interaktif, tajuknya #es_speakup. Ini yang biasanya drive engagement bagus.
Jadi, followers/user Instagram itu sering tag secara free ya, Kak? Tapi tetap banyak yang ikut post secara cuma-cuma?
Yes. Sampai saat ini udah 262K, postingan yang pake hashtag #exploresukabumi. (dan semuanya tanpa dibayar, free, ikut dengan kemauan user itu sendiri).
Kalau suka dukanya @ExploreSukabumi dari awal berdiri, gimana kak? Awal sepi dan ramainya.
Pertama rame itu tahun kedua. Awal-awal kita cari foto-foto bagus berdasarkan location tag atau komunitas. Kita minta izin repost, ngajak follow, pake hashtag dan ngetag. Dulu bahkan kita follow back mereka yang follow. Kalo scroll ke postingan awal-awal exploresukabumi keliatan evolusi UGC kontennya.
Semakin bagus kuratorial, semakin orang lain pengen difitur.
(Ini contoh) weekly & monthly basis nya. Kita buat seperti itu biar mereka yang terpilih ngerasa best of the best dan ngajak audience buat belajar mengapresiasi karya.
Menurut Kak Galih, seberapa penting sih media sosial buat bisnis?
Penting banget. Karena pengguna smartphone terus bertambah. Terutama gen Z dan generasi-generasi penerus nantinya. Semakin cepat membangun channel dan community di suatu platform semakin baik dan semakin mudah. Tidak sedikit juga informasi yang bisa kita dapat dari aktivasi media sosial.
Kira-kira menurut kakak, bisa gak sih bisnis saat ini berdiri tanpa media sosial?
Bisa, tapi mungkin jangkauannya lebih cepat dan luas bila bisnis tersebut dihadir kan di media sosial, tergantung bisnis dan targetnya.
Dari semua pembicaraan tadi, mana strategi media sosial utama yang menurut kakak bisa bikin Explore Sukabumi untuk bisa sebesar ini?
Penerapan UGC Content.
Boleh gak Kak, kasih tips dan pesan dari Kakak, spesial untuk para social media manager, UKM, pembisnis dalam mengelola media sosial?
Dari pengalaman di @exploresukabumi, mungkin bisa menerapkan juga strategi ugc ini. Misalnya, fitur foto customer yang menandai bisnis kita di sosial media. Apabila ada testimoni, lebih baik.
Kalau kuratorialnya bagus (misal: orang-orang difitur merupakan KoL atau influencer di kalangan target audiencenya), bisa trigger mereka buat ikut ngetag juga. The more photo tagged, the more audience reached.
“The more photo tagged, the more audience reached.”
– Galih Eka Putra, @ExploreSukabumi
Wah, unik juga ya strategi konten dari @ExploreSukabumi. Itu dia wawancara dengan Galih Eka Putra, orang dibalik @ExploreSukabumi. Tertarik untuk coba aplikasikan UGC di Instagram Anda?
Tunggu #SuccessStory di media sosial lainnya hanya di blog NoLimit Knowledge Center.
Subsribe disini untuk dapatkan notifikasi artikel terbaru tiap minggunya.
Baca juga: Penjualan Online Sepi, Ini Trik Mudah Meningkatkan Engangement Instagram