Media sosial adalah suatu hal yang tidak bisa dipisahkan termasuk dalam perangkat kerja pemerintah. Komunikasi dengan masyarakat merupakan hal yang harus dilakukan termasuk komunikasi melalui media sosial. Seiring berjalannya waktu, kinerja media sosial lembaga pemerintahan terus meningkat dari tahun ke tahun. Awrago dan NoLimit Indonesia peka akan hal ini dan tercetuslah acara Government Social Media Summit (GSMS) 2019.
Pada dasarnya, Awrago dan NoLimit Indonesia menggagas acara ini untuk mendorong semangat pemerintah untuk tetap aktif berkomunikasi dengan publik lewat media sosial. Menggaet 34 Kementrian, 50 Lembaga, dan 100 Kota Smart City, Awrago dan NoLimit Indonesia mengadakan acara ini di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada tanggal 24 September 2019 lalu.
GSM Conference, Clinic, dan Award: Dari Kami Untuk Pemerintah
Government Social Media Summit. Cukup dari namanya saja, kita dapat mengetahui bahwa acara ini diperuntukkan oleh lembaga-lembaga pemerintahan yang aktif dalam penggunaan media sosialnya. Acara ini terdiri dari tiga rangkaian acara yang masing-masingnya kaya akan manfaat untuk para peserta yang mayoritas hadir dari kalangan pemerintah.
GSM Conference adalah acara pertama dari tiga acara GSMS 2019. Di GSM Conference, Awrago dan NoLimit Indonesia menggaet 10 pakar media sosial untuk membahas strategi, kasus, hingga pengimplementasian media sosial yang dilakukan pemerintah.
Selain itu, ada pula konten acara kedua yaitu GSM Clinic. Melalui acara ini, peserta yang hadir dipersilakan untuk berkonsultasi mengenai segala hal yang berkaitan dengan media sosial dengan ahli di bidangnya.
Sementara itu, GSM Award adalah acara terakhir, yang dimaksudkan untuk mengapresiasi kinerja Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah dalam pengelolaan akun media sosial pemerintah.
Trik Hadapi Tantangan Media Sosial
Dalam GSM Conference, Awrago dan NoLimit Indonesia menyajikan tiga pokok bahasan utama dengan apik. Dari bagaimana mengelola akun media sosial pemerintah dengan bahasa yang tepat, cara membuat konten visual terutama video, hingga studi kasus.
Ivan Lanin, pendiri LinguaBahasa, membahas tips bertutur bahasa yang baik dan benar. Salah satunya dengan merencanakan konten kreatif dimana konten tidak hanya berupa tulisan, tapi juga harus disertai brand identity, artikel dan tajuk, foto, infografik, video pendukung, hingga interaksi.
Ivan Lanin juga menyebutkan dua tips yang dapat membuat konten media sosial menarik yaitu dengan menggunakan teknik “menunggang gelombang” dan teknik tohokan (punchline). Dimana para pengelola media sosial di pemerintahan harus dapat menarik tren yang ada dimasyarakat untuk dihubungkan dengan brandnya dan memiliki keterampilan bermain kata di setiap kontennya.
Krisno Yuwono, sebagai Kepala Bagian Humas Biro Komunikasi Publik Kementrian PUPR, juga memberikan tips yang sama dalam presentasinya. Dalam prakteknya yang selama ini Kementrian PUPR lakukan, menggunakan referensi budaya populer merupakan suatu trik yang menarik publik. Dari film hingga tren #10YearChallenge pun dilakukan oleh Humas Kementrian PUPR. Trik inilah yang mengantarkan Kementrian PUPR memenangkan Best Use of Humor dan Best of Images Award.
Karina Kusumawardhani juga mengungkapkan empat manfaat penting mengapa pemerintah harus mengoptimalkan komunikasi di media sosialnya. Empat manfaat itu adalah sebagai tanda pemerintah hadir diantara publik, sebagai media efektif, pencipta citra yang baik, serta untuk mengefesiensi anggaran.
Untuk Mereka Yang Konsisten
Karina Kusumawardhani dari Awrago mengungkapkan, bahwa telah 10 tahun sudah pemerintah Indonesia turun langsung di media sosial. Lima kementrian pertama yang turun ke media sosial yaitu Kemenristekdikti, Kementan, Kemendag, Kemenkas dan Kemenlu.
Hal ini terus diikuti oleh kementerian lainnya. Karina pun menilai pengelolaan media sosial di kalangan pemerintah terus meningkat. Maka dari itu, lewat GSM Award 2019 lah, momen apreasi pengelolaan media sosial bagi pemerintah dihadirkan.
Penjurian GSM Award 2019 ini telah dilakukan sejak Agustus 2018 hingga Juli 2019 lalu. Data yang dibutuhkan dikelola oleh NoLimit Indonesia. Melalui NoLimit Dashboard, NoLimit telah menyaring 5.762.655 data yang terkumpul dari akun, engangement, kata kunci hingga tagar.
Melalui data ini, lima juri terkait melakukan penilaian pada 13 jenis penghargaan. Juri-juri tersebut tak lain adalah Karina sendiri sebagai CEO Awrago, Aqsath Rasyid sebagai CEO NoLimit, Arbain Rambey sebagai fotografer senior KOMPAS, Syafiq B. Assegaf, M.A, M.D sebagai dosen London School of Public Relations, serta Maryati Abdullah, sebagai Envoy Open Government Partnership.
Baca juga: Penggunaan Media Monitoring Pada Isu Cawapres
Dari data media monitoring yang dilakukan NoLimit Indonesia, didapatkanlah pemenang-pemenang dari GSM Award tersebut.
Pemprov DKI, Pemprov Jabar, BMKG adalah beberapa nama yang memenangkan penghargaan GSM Award tersebut.
Karina, dilansir dari hukumonline.com, juga menyatakan bahwa atas diadakannya acara ini, diharapkan pemerintah dapat terus meningkatkan kapasitas pengelola akun media sosial, menguatkan jejaring pemerintah dengan platform dan pakar media sosial, serta memperbaharui wawasan pemerintah terhadap tren media sosial.
Acara ini juga didukung penuh oleh Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Kemkominfo, dan Jakarta Creative Hub.
Melalui acara penghargaan ini, NoLimit Indonesia turut berharap pemberdidayaan media sosial oleh pemerintah terus terjalankan dengan baik dengan performa yang terus meningkat.