Tidak lebih dari 2 jam saja, koleksi kolaborasi dari Uniqlo dan KAWS habis ludes di pasaran. Fenomena ini terjadi di awal bulan Juni kemarin. Uniqlo merupakan salah satu perusahaan retail dari Jepang yang sudah berjalan selama kurang lebih 7 tahun lamanya. Sedangkan KAWS sendiri merupakan nama samaran dari Brian Donelly, seorang seniman yang berasal dari New York.
Awal bulan kemarin merupakan kolaborasinya mereka yang ketiga kalinya dan dikabarkan akan menjadi yang terakhir kalinya. Hal ini lah yang membuat produk hasil dari kolaborasi Uniqlo dan KAWS menjadi salah satu produk yang ditunggu-tunggu oleh para pecintar Streetwear di seluruh dunia.
Beberapa video dokumentasi bagaimana ramainya toko Uniqlo di seluruh dunia ketika artikel ini rilis cukup banyak tersebar di media sosial. Berikut salah satu video yang diunggah oleh Urban Sneaker Society di Instagram.
Yang lebih gila lagi ada pada video yang menunjukan bagaimana hebohnya para pembeli memperebutkan baju yang bertema ‘UT-KAWS’ ini.
Mengenal Sosok Brian Donelly a.k.a KAWS
Di awal tahun 1990-an, karya coretan yang banyak disebut Grafiti sudah banyak ditemukan di daerah Manhattan, di mana Brian Donelly banyak menghabiskan waktunya untuk bermain Skateboard. Mulai terkesan dengan karya-karya grafiti yang tergambar di tembok, Brian lebih memilih untuk berkarya di papan reklame ataupun poster-poster yang tertempel di sana.
Hal ini terus dilakukannya demi mengasah kemampuannya dalam berseni. Sampai pada akhirnya, Brian memilih untuk pergi ke Jepang, untuk mempelajari kultur di sana dan mencoba berkreasi dengan orang-orang baru yang ia temui di Jepang.
Hingga pada akhirnya,Brian mulai dilirik oleh beberapa Brand fashion di Jepang, bahkan sampai toko mainan. Companion merupakan salah satu tokoh fiksi yang ia buat dan dibuat menjadi action figure ketika dirinya berada di Jepang. Sosok Companion itu sendiri sangat laris dan diminati di Jepang, baik itu yang berupa mainan, dan juga gambar yang dicetak di dalam kaos atau jaket.
Pharell Williams merupakan salah satu artis dunia yang menjadi pelanggan tetap dari karya-karya yang dibuat oleh Brian. Hingga pada tahun 2000-an, Brian Donelly memutuskan untuk kembali ke Amerika, dan di sana dirinya terus berkarya dengan desain-desain yang cocok untuk diaplikasikan ke dalam street wear atau bahkan lukisan sekalipun.
KAWS sendiri merupakan huruf-huruf yang dipilih oleh Brian untuk merepresentasikan namanya ketika mempublikasikan sebuah karya seni. Dengan menggunakan nama KAWS tersebut, popularitasnya pun semakin tinggi dari waktu ke waktunya, di mana salah satu pembuktiannya adalah dengan banyaknya perusahaannya Fashion yang menggunakan jasa dari KAWS atau menggunakan Companion sebagai desain produknya.
Perbincangan UNIQLO X KAWS di Media Sosial
Dengan menggunakan Social Listening Tools NoLimit Dashboard, kami kembali memantau perkembangan isu ini di media sosial. Kami mencoba memantau perkembangan perbincangan di media sosial Twitter, dengan memonitor kata kunci ‘Uniqlo’ dan ‘KAWS’.
Terhitung semenjak 3 – 7 Juni 2019, kami menemukan ada 4.737 perbincangan di media sosial Twitter. Salah satu media yang turut membicarakan fenomena ini adalah Kompas.
Adapula beberapa Influencer yang turut membicarakan fenomena ini, di mana salah satunya ada Melanie Putria, yang merupakan Presenter dan mantan Putri Indonesia di tahun 2002.
Kami pun selalu memaparkan konten terviral yang berhubungan dengan fenomena yang sedang kami bahas. Berikut adalah 3 konten dengan jumlah Retweet terbesar di media sosial terkait fenomena UT KAWS dari Uniqlo.