Baru-baru ini, Facebook sedang melakukan uji coba terhadap fitur-fitur iklan yang mereka kelola pada Facebook Ads. Fitur tersebut akan diuji coba pada fitur iklan yang berbasis video. Hal tersebut dikonfirmasi secara langsung pada halaman resminya, yang mana salah satu kebijakannya adalah menguji pre-rolls Ad Break dengan durasi enam detik sebelum menonton video. Sebagai bahan uji coba, saat ini pre-rolls tersebut tidak akan dipasang di beranda News Feed melainkan di pasang di tempat-tempat orang secara sengaja menonton video di Facebook.
Dalam postingannya, Facebook juga akan memperbaharui algoritma News Feed. Mereka akan memprioritaskan iklan video dari Fan Page yang memiliki jumlah perulangan tayang sangat tinggi. Selain itu, Facebook pun akan menambahkan 2 metrik baru untuk memantau jangkauan iklan tersebut yaitu Ad Break Impressions dan Ad Break CPMs.
Terkait dengan pre-roll, Facebook memutuskan akan mengubah durasi minimal dari sebuah video. Pada kebijakan tahun lalu, perusahaan tersebut memberlakukan durasi video minimal 90 detik dan menempatkan Ad break berjalan selama 20 detik, Sedangkan pada bulan Januari mendatang, Facebook akan mengubah kebijakan baru dengan video berdurasi 3 menit dengan minimal durasi ad break selama 1 menit.
Keputusan tersebut diambil setelah adanya penelitian terhadap perilaku konsumen. Hasilnya adalah bahwa pergerakan iklan dari 90 detik sampai dengan tiga menit mampu meningkatkan kepuasan sebesar 18 % saat iklan tersebut di jeda menggunakan Ad Break. Dengan demikian, Facebook menilai hasil tersebut merupakan hasil yang cukup positif untuk membuat orang betah menonton iklan di dalam video.
Lebih dalam lagi terkait fitur Ad Break, sebagai bentuk perlindungan Facebook terhadap keamanan brand, maka mereka pun mengubah kebijakan lainnya terkait fitur Live Ad Break. Pada fitur ini, hanya Fan Page yang memiliki jumlah pengikut lebih dari 50.000 saja yang memiliki hak penggunaan fitur Live Ad Break. Sebelumnya, fitur tersebut bebas digunakan baik oleh akun Fan Page dan Profil. Hal tersebut dilakukan karena Facebook menilai bahwa banyak akun profil dan Fan Page yang memposting video dengan kualitas yang tidak sesuai dengan kebijakan mereka. Dampaknya, banyaknya video tersebut yang menyebabkan turunnya jumlah tayang dan kualitas fitur tersebut.
Apa itu Ad Break ?
Ad Break atau dikenal sebagai jeda iklan merupakan fitur iklan yang dipasang dalam sebuah konten, khususnya konten berbentuk video. Mungkin Anda akan mengenal istilah Ad Break jika kita sering menonton video YouTube. Ketika kita menonton sebuah video, maka iklan akan muncul pada saat video tersebut berlangsung dan pada pertengahan video.
Seperti contoh di bawah ini, ketika kita asyik menonton sebuah video di Facebook, maka seketika iklan akan muncul layaknya sebuah iklan televisi.
Dampak Ad Break Bagi Social Media Marketing
Ad Break merupakan sebuah langkah klasik dalam media periklanan. Kita tahu, Ad Break atau jeda iklan telah hadir sebelum ramainya teknologi internet. Dengan adanya fitur Ad Break, banyak orang yang bertanya mengapa mereka memilih menyematkan fitur Ad Break dibanding menampilkan iklan secara langsung?
Jawabannya adalah bahwa orang-orang khususnya para generasi milenial sangat tidak menyukai sebuah iklan yang terus menerus tayang tanpa memperhatikan aspek ketertarikan pengguna terhadap sesuatu produk. Bayangkan, jika di media sosial dipenuhi dengan iklan tentu minat pengguna pun akan menurun.
Sebagai pilihannya, menyematkan iklan di video yang kita tonton menjadi sebuah langkah tepat. Dalam hal ini, Facebook telah memberikan pelayanan iklan yang sangat mementingkan kenyamanan pengguna. Tinggal permasalahan selanjutnya adalah bagaimana membuat iklan video yang baik dan tepat?
Berbicara mengenai materi iklan yang tepat, tentunya saat ini sudah tumbuh kesadaran bahwa beriklan di media sosial sangatlah berbeda dengan media televisi. Di media sosial, iklan yang bermuatan promosi secara berlebihan tidak akan memberikan hasil yang maksimal. Justru iklan yang bermuatan kisah inspiratif, bahkan promosi berjenis film pendek mampu menarik perhatian pengguna.
Dampaknya, jumlah impression pun akan jauh lebih tinggi dibanding menampilkan iklan yang bersifat terlalu hard selling. Kesimpulannya fitur Ad Break sangat cocok digunakan untuk mengenalkan brand dengan cara menyajikan iklan-iklan yang kreatif.