Content engagement adalah interaksi user terhadap sebuah konten yang diposting di platform media sosial. Bentuk engagement bisa berupa like, dislike, love, comment, hingga share. Algoritma media sosial akan mengukur engagement sebuah content sehingga content-content yang memiliki engagement tinggi akan masuk ke dalam fitur explore, fyp atau trending sehingga bisa mencapai kasta tertinggi dalam media sosial yaitu menjadi viral.
Saat ini terdapat pergeseran objective atau target yang ditentukan oleh brand atau agensi saat memilih seorang influencer. Engagement menjadi salah satu KPI yang tidak bisa dipisahkan. Alasannya karena dengan engagement yang tinggi, artinya akun tersebut bukan akun kosong yang hanya memiliki follower bot atau bayaran saja.
Itulah sebabnya kini brand dan agency sudah cukup cerdas dalam memilih influencer atau KOL yang diajak bekerja sama. Jumlah follower kini bukan segala-galanya. Karena dengan mengkombinasikan jenis-jenis influencer akan membantu campaign berjalan secara efektif serta efisien.
Strategi Meningkatkan Content Engagement
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan untuk meningkatkan content engagement. Beberapa influencer kini mulai mengeksplor beberapa fitur dalam media sosial. Misalnya, di Instagram kini reels menjadi salah satu yang paling banyak menyumbangkan impresi dibandingkan story ataupun feed.
Strategi lain dalam meningkatkan engagement adalah relevansi dengan audiens. Kini audiens pun umumnya sudah mulai membaca berita lewat media sosial dibandingkan membaca langsung lewat media online yang sudah sangat dipenuhi dengan berbagai iklan yang membuat pembaca merasa tidak nyaman.
Itulah salah satu faktor mengapa saat ini audiens lebih mudah mendapatkan berita-berita yang mungkin saja belum terverifikasi tapi terlanjur viral lebih dulu di media sosial. Tak heran jika kini banyak media online yang justru mengutip berita dari postingan warganet di media sosial karena nilai berita yang cukup menjual.
Mengapa Content Engagement Penting?
Betapa pentingnya content engagement sampai membuat para pemburu likes atau love kadang-kadang menyampingkan konteks berita atau kontennya itu sendiri. Tujuan pendek asal viral dan asal masuk explore atau fyp sudah cukup dianggap sukses dalam meningkatkan content engagement.
Padahal, content engagement tidak hanya sampai disitu saja. Tetapi, ada tujuan yang lebih tinggi lagi yaitu menghasilkan penjualan atau sales. Engagement yang intens antara brand ataupun influencer dengan audiens akan membantu audiens mengenal produk sehingga membentuk image terhadap brand yang sedang membangun campaign digitalnya.
Content engagement juga menjadi salah satu indikator apakah brand atau influencer benar-benar memiliki hubungan dengan para followernya. Semakin banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh para followernya akan makin kuat ikatan hubungan antara influencer dengan para followernya. Tak heran jika dulu sempat ramai temu penggemar TikTok berbayar yang sampai viral.
Jenis Konten yang Meningkatkan Engagement
Dari jenisnya, ada beberapa konten yang bisa membantu meningkatkan engagement. Semakin tinggi keterlibatan audiens dalam konten tersebut, semakin besar pula peluang untuk meningkatkan engagement.
Konten yang bersifat tutorial serta informasi baru yang relevan dengan yang terjadi pada saat itu biasanya memancing audiens untuk berinteraksi satu sama lain. Semakin banyak komentar di sebuah postingan, artinya konten tersebut sudah dianggap berhasil meningkatkan engagement.
Nah, bagi brand atau agency bisa menganalisa konten-konten terbaiknya lewat Content Analysis NoLimit yang akan membantu mencari tipe-tipe konten terbaik yang memang paling banyak dicari serta mendapatkan respon dari audiens.