Adu Visi-Misi terkait Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme di Debat Pilpres Pertama

229

17 Januari 2019, debat pilpres pertama akhirnya diselenggarakan. Tema yang diangkat kali ini adalah terkait hukum, HAM, korupsi dan terorisme.  Moderator debat Pilpres pertama ini adalah Ira Koesno dan Imam Priyono, di mana debat ini digelar di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan.

Debat pilpres ini dibagi menjadi 6 segmen yaitu penyampaian visi-misi, menjawab pertanyaan yang sudah disusun panelis terkait hukum dan HAM, menjawab pertanyaan terkait korupsi dan terorisme, saling mengajukan pertanyaan dan menanggapi terkait hukum dan HAM, saling mengajukan pertanyaan terkait korupsi dan terorisme dan pemaparan penutup dari masing-masing paslon.

Panelis sendiri terdiri dari enam orang ahli yaitu Prof. Bagir Manan (Mantan ketua Mahkamah Agung), Prof. Hikmahanto Juwana (Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia), Agus Rahardjo (Perwakilan KPK), Ahmad Taufan Damanik (Perwakilan Komnas HAM), Bivitri Susanti (Ahli hukum tata Negara, dan salah satu pendiri Pusat Studi Hukum dan Kebijakan), dan Margarito Kamis (Pakar hukum tata Negara).

Tim Persiapan Debat Masing-Masing Paslon

Seperti yang kita ketahui, masing-masing paslon diharuskan bisa meliputi tema hukum, HAM, korupsi dan terorisme di dalam visi-misi dengan waktu yang cukup singkat. Oleh karena itu, masing-masing paslon pun diketahui memiliki tim persiapan debat untuk mengoptimalkan pemaparan visi dan misi mereka.

Tim persiapan debat dari pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin adalah Mahfud Md, Yusril Ihzha Mahendra, Aria Bima, Rizal Mallaranggeng, dan tiga mantan jurnalis dan penyiar televisi: Tina Talisa, Putra Nababan, dan Meutya Hafid.

Sedangkan tim persiapan debat dari pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno adalah mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mantan Ketua MPR Amien Rais, politikus Priyo Budi Santoso, dan dua mantan menteri kabinet Jokowi: Sudirman Said, dan Ferry Mursyidan Baldan.

Visi dan Misi Masing-Masing Paslon

Pada segmen pertama debat pilpres 2019, masing-masing paslon diberikan kesempatan untuk memaparkan visi dan misi selama 12 menit. Berikut visi dan misi yang disampaikan oleh masing-masing paslon.

Visi dan Misi Pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin

“Seluruh rakyat Indonesia yang saya cintai. Visi kami adalah Indonesia maju. Kami tawarkan optimisme dan masa depan Indonesia yang berkeadilan. Saya yakin semakin maju sebuah negara maka penegakan hukum dan HAM semakin baik.

Bukan hanya hak sipil politik tapi pemenuhan hak ekonomi dan budaya menjadi pilihan kami memajukan Indonesia. Akses pendidikan, pelayanan kesehatan, permodalan, dan hak pembangunan merupakan cara pemenuhan HAM yang mendasar.

Pelanggaran HAM masa lalu tidak mudah karena masalah kompleksitas hukum dan pembuktian terlalu jauh tapi kami berkomitmen menyelesaikan masalah HAM ini. Untuk menjamin hak-hak tersebut negara harus mereformasi kelembagaan kita.

Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu. Penegakkan hukum harus tegas. Upaya pemberantasan korupsi yang didorong dengan sinergi kerjasama KPK, Kejaksaan, dan Kepolisian. Terakhir kita harus mewaspadai ancaman terorisme.

Visi dan Misi Pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno

“Visi kami, kami beri nama Indonesia Menang. Indonesia Menang karena sekarang kita rasakan indikator-indikator menunjukkan bahwa kita berada di posisi yang tidak begitu menguntungkan.

Di dunia ini ada 200 negara kurang lebih, disebutkan 30 sangat berhasil, 30 sangat tidak berhasil dan miskin, sisanya berada di tengah-tengah. Ciri-ciri negara yang berhasil adalah harus swasembada pangan, bahan bakar, dan air bersih dan juga lembaga-lembaga pemerintahan harus kuat terutama lembaga penegak hukum. Hakim jaksa dan polisi harus unggul, harus baik dan harus tidak boleh sama sekali diragukan integritasnya.

Oleh karena itu, kami dalam masalah hukum HAM Korupsi dan terorisme, kami ingin menyelesaikan dari muara permasalahan. Muara masalah menurut kami adalah kita harus cukup uang untuk menjamin kualitas hidup semua petugas yang punya wewenang sehingga dia tidak bisa dikorupsi, dia tidak bisa digoda oleh godaan koruptor atau yang ingin menyogok dia. Itu adalah strategi kami.

Kita bisa mengatasinya secara represif menurut kami penyelesaiannya harus dari akar masalah. Gaji hakim kita harus hebat supaya dia tidak terpengaruh demikian pula jaksa dan polisi.

Untuk itu kita harus menguasai sumber-sumber ekonomi Indonesia. Itu saya kira strategi utama kita. Kita yakin dengan lembaga-lembaga yang bersih, dan kuat kita bisa menegakkan kepastian hukum untuk semua.

Bukan hukum buat orang kuat atau orang kaya saja. Saya kira itu tekad kami. Keadilan untuk semua keamanan untuk semua kemakmuran untuk semua. Saya kira demikian.

Hukum yang tidak tebang pilih yang tidak tajam ke bawah tapi tumpul ke atas, hukum yang memberi kepastian sehingga membuka peluang ekonomi. Menciptakan lapangan kerja. Kita pastikan juga hukum tersebut menghadirkan rasa keadilan bagi masyarakat.

Banyak masyarakat masih mengeluh. Saya kira itu PR kita dan bersama Prabowo-Sandi kita pastikan penegakan hukum, tidak ada korupsi lagi. Kita pastikan indonesia jaya.” 

Ramainya #DebatPilpres2019 di Media Sosial

Seperti biasa, media sosial selalu melahirkan tagar-tagar baru untuk merespon sesuatu hal yang penting atau kejadian yang sedang viral diberitakan. Untuk acara debat kemarin, kami menemukan #DebatPilpres2019 menjadi trending topic di media sosial Twitter.

Dalam jangka waktu satu hari saja, kami menemukan ada 45,330 Tweet yang beredar di Twitter. Kami pun kembali mencoba untuk memantau apa dan siapa saja yang cukup vokal membicarakan debat pilpres 2019 ini di media sosial.

Kami menemukan tiga akun yang paling banyak menggunakan #DebatPilpres2019, atau yang kami sebut sebagai Top Talker.

Akun @detikcom menjadi Top Talker dengan menyumbangkan 169 Tweet dalam jangka waktu satu hari saja. Selain itu ada pula akun media lainnya, yaitu @akuratco dengan 143 Tweet dan akun resmi dari program Lensa Indonesia di RTV, @lensaRTV dengan 87 Tweet.

Selain itu, kami pun mencari para influencer atau akun-akun yang memiliki jumlah followers terbanyak, di mana kami menyebutnya sebagai Top Influencer.

@NajwaShihab menjadi Top Influencer yang turut membicarakan #DebatPilpres2019. Bersama Narasi TV dan Tirto, Najwa membuat program secara langsung yang membahas segala yang terjadi debat pilpres 2019.

Top Influencer lainnya adalah Fadjroel Rachman (@fadjroel) yang mebicarakan tentang closing statement dari Jokowi yang menurutnya cukup powerful, dan Donna Agnesia yang membicarakan tentang panasnya debat pilpres tahun ini.

https://twitter.com/fadjroeL/status/1085927255904182273

Lalu, sebagai penutup, kami pun akan memaparkan Top Talk atau konten #DebatPilpres2019 dengan jumlah Like dan Retweet terbanyak. Berikut beberapa konten viral yang turut membicarakan #DebatPilpres2019.

https://twitter.com/andihiyat/status/1085868863231676416

Newsletter

Jadilah bagian dari komunitas inspirasi kami! Bergabunglah dengan newsletter blog kami dan dapatkan konten menarik, tips bermanfaat, dan berbagai informasi terbaru.

Loading