Ramadhan baru saja berlalu, bulan berkah yang ditunggu umat muslim di seluruh dunia. Namun, ada yang berbeda di Ramadhan tahun ini. Seluruh dunia sedang berperang menghadang wabah yang menyerang. Semua orang terlibat dengan masalahnya masing – masing dalam menghadapi Covid-19. Tak banyak yang dapat dilakukan selama bulan Ramadhan ditengah Pandemi. Banyak orang memilih untuk tinggal di rumah demi alasan kesehatan dan keamanan, bahkan buka bersama pun banyak dilakukan secara online, tanpa bersentuh tangan dan bertemu fisik. Begitu pula tradisi berkirim barang menjelang lebaran yang banyak dilakukan orang – orang terutama untuk orang-orang yang tersayang, atau yang dikenal juga dengan istilah Hampers.
Pada kesempatan ini, saya akan mencoba memonitor tren saling kirim Hampers di media sosial, khususnya di waktu menjelang hari raya Idul Fitri tahun 2020 ini. Pemantauan monitoring ini dilakukan semenjak 24 April sampai 25 Mei 2020, di mana data yang diambil dari NoLimit Dashboard menunjukan beberapa hal yang sangat menarik untuk dibagikan.
Hampers Berbeda dengan Parcel
Perbincangan terkait hampers di media sosial saat bulan Ramadhan cukup ramai. Berdasarkan pemantauan NoLimit Dashboard, saya menemukan 63.227 cuitan terkait hampers di Twitter dan ada 16.900 hashtag yang dimuat di Instagram. Salah satu informasi menarik yang ditemukan adalah masih banyak netizen yang mengira bahwa hampers dan parcel itu adalah hal yang sama, padahal terdapat perbedaan di antara keduanya.
Parcel merupakan paket yang sudah dibungkus dan akan dikirimkan via jasa pengiriman, di mana parcel bisa dikirimkan kapan saja dan tidak bergantung pada momen apapun. Sedangkan istilah hamper di Amerika merujuk pada keranjang untuk pakaian yang akan dicuci. Jadi, hamper punya makna sebagai barang yang dimuat dalam wadah serupa keranjang. Sedangkan di Inggris sendiri hamper merupakan sebutan untuk sesuatu yang mengacu pada keranjang anyaman. Hampers sendiri pertama kali diperkenalkan masyarakat Perancis sekitar abad ke 11-an, di mana berisikan makanan mewah dengan wadah yang, tentu saja, berupa keranjang anyaman. Biasanya berukuran besar dan digunakan untuk mengangkut barang maupun makanan. Selain itu, Hampers pun cukup identik dengan momen-momen tertentu, seperti hari raya dan hari-hari besar lainnya. Dari keseluruhan pembicaraan di Twitter dan Instagram, sekitar 10% percakapan terkait hampers masih selalu dikaitkan dengan parcel.
Hampers Tidak Melulu Soal Makanan
Jika pada sejarahnya hampers berisikan makanan-makanan mewat, saat ini sudah berkembang dan menjadi semakin variatif. Di tengah Pandemi seperti sekarang ini misalnya, beberapa orang memasukan masker sebagai salah satu komponen yang ada di hampers lebaran.
Tidak sedikit juga yang membuat postingan terkait hampers di media sosial sebagai sarana untuk berjualan, baik itu produk maupun jasa. Jenis hampers yang dibicarakan netizen di media sosial sendiri cukup beragam, namun masih didominasi dengan produk makanan dan minuman. Hal ini sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh Brand di industri FMCG sebagai kesempatan untuk berjualan paket produk mereka yang dikemas sebagai Hampers siap kirim. Hal ini pun nyatanya bisa digunakan untuk brand dari industri lain, karena menurut data yang ditemukan, industri Fashion & Aksesoris, Kosmetik, Perlengkapan Rumah Tangga dan Perlengkapan Ibadah banyak juga dikaitkan sebagai isian Hampers.
Akun @evianafs di Twitter menjadi akun yang paling banyak membuat postingan terkait hampers, yaitu sebanyak 148 kali saat bulan Ramadhan. Akun tersebut mempromosikan jasa nya yang menyediakan jasa pengantaran hampers.
H-7 Lebaran Merupakan Waktu yang Tepat Untuk Mempromosikan Hampers Kalian
Percakapan terkait hampers pun cukup fluktuatif. Memuncak pada tanggal 20 Mei di Twitter dan tanggal 23 Mei di Instagram, yaitu tepat beberapa hari sebelum hari raya Idul Fitri. Apabila dilihat dari data NoLimit Dashboard, perbincangan terkait Hampers sudah mulai meningkat di tanggal 18 Mei. Bisa diasumsikan Seminggu sebelum hari besar sepertinya memang waktu yang tepat untuk berkirim hampers.
Hal ini pun bisa dimanfaat kan oleh para penyedia jasa pembuatan Hampers ataupun pengiriman Hampers. Dengan melihat data tersebut, kalian mungkin harus bisa lebih sigap mempromosikan jasa kalian di media sosial, di mulai dari 1 minggu sebelum hari besar.
Selain itu, ada pula beberapa Influencer yang turut membicarakan terkait Hampers. Ikon Bollywood seperti Shah Rukh Khan yang memiliki followers lebih dari 40 juta di Twitter pun membuat postingan di Twitter terkait hampers. Dirinya memuji timnya, Trinbago Knight Riders, setelah mereka bersama dengan HADCO Ltd dan para pemangku kepentingan lainnya mengatur untuk mendistribusikan lebih dari 1.000 hampers untuk orang – orang yang membutuhkan karena terdampak Pandemi Covid-19. Dari postingan ini bisa kita lihat bahwa hampers diberikan pada momen tertentu.
Terdapat satu postingan terkait tradisi kirim hampers yang mendapatkan engagement tertinggi. Cuitan tersebut berasal dari akun @dekkribo di Twitter. Dia berkata bahwa hampers pun bisa dijadikan sebagai salah satu cara dalam toleransi beragama. Dan tentunya dalam momen tertentu pula, saat Natal misalnya.
Bagaimanapun netizen membicarakan hampers, media sosial adalah salah satu platform yang cukup mudah untuk dijangkau. Dan tidak terlalu sulit juga untuk memantau pembicaraan di media sosial dengan adanya dashboard NoLimit.