NoLimit Indonesia – Sudah tahu tentang “Tepuk Sakinah?”. Sebuah fenomena unik yang mencuri perhatian dalam kelas bimbingan perkawinan (Bimwin) Kementerian Agama (Kemenag).
Sekilas, kegiatan ini tampak seperti permainan tepuk tangan biasa para calon pengantin bertepuk tangan bersama sambil mengucapkan syair singkat yang kini ramai di jagat media sosial.
Namun, di balik gerakan sederhana itu tersimpan makna mendalam tentang cinta, komunikasi, dan nilai-nilai spiritual yang menjadi landasan terwujudnya keluarga sakinah.
Lebih dari sekadar tren viral atau sarana hiburan bernuansa edukatif, Tepuk Sakinah menjadi simbol harmonisasi antara ajaran Islam dan prinsip komunikasi modern.
Dalam setiap irama tepukan dan rangkaian katanya, terselip pesan tentang komitmen, saling menghargai, serta ketulusan nilai-nilai esensial yang wajib dimaknai oleh setiap pasangan sebelum melangkah ke jenjang pernikahan.
Mari kita telusuri dan pahami lebih dalam makna serta arti dari “Tepuk Sakinah”, sebuah inovasi kreatif yang diperkenalkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag).

Contents
Apa itu Tepuk Sakinah?
Tepuk Sakinah adalah yel-yel edukatif yang dikembangkan Kementerian Agama (Kemenag) sebagai bagian dari program Bimbingan Perkawinan (Bimwin). Melalui tepukan tangan dan syair pendek, calon pengantin diajak memahami nilai-nilai dasar keluarga sakinah, mawaddah, dan warahmah.
Di balik kesederhanaannya, Tepuk Sakinah menyimpan makna mendalam tentang cinta, komitmen, komunikasi, dan keikhlasan dalam membangun rumah tangga Islami.
Dari Viral ke Nilai: Asal-Usul Tepuk Sakinah
Fenomena Tepuk Sakinah mencuri perhatian publik ketika video yel-yel calon pengantin di Kantor Urusan Agama (KUA) ramai diunggah di TikTok dan Instagram. Dalam video tersebut, pasangan calon pengantin menepuk tangan sembari berseru:
“Berpasangan…
Janji kokoh…
Saling cinta, saling hormat, saling jaga, saling ridho…
Musyawarah untuk sakinah!”
Konsep ini ternyata bukan sekadar hiburan ringan. Menurut Direktorat Jenderal Bimas Islam Kemenag, Tepuk Sakinah dirancang untuk mempermudah pemahaman nilai-nilai keluarga Islami secara menyenangkan dan interaktif.
Direktur Bimas Islam, Dr. H. Abu Rokhmad, menyebutnya sebagai “cara ringan tapi bermakna untuk menanamkan prinsip keluarga sakinah melalui komunikasi hangat dan partisipatif.”
Makna Komunikatif dan Religius di Balik Tiap Frasa Tepuk Sakinah
Setiap kalimat dalam Tepuk Sakinah memiliki lapisan makna yang kaya baik secara simbolik, komunikatif, maupun religius:
| Frasa | Makna Komunikatif | Nilai Religius (Islam) |
|---|---|---|
| Berpasangan | Menandakan kesetaraan dan kebersamaan dua insan | QS. Ar-Rum:21 – Allah menciptakan pasangan agar hati tenteram |
| Janji Kokoh | Simbol komitmen dan kesetiaan | Mitsaqan Ghalizha – ikatan suci pernikahan |
| Saling Cinta | Ekspresi kasih dan empati | Nilai mawaddah |
| Saling Hormat | Menghargai martabat dan perbedaan | Prinsip akhlakul karimah |
| Saling Jaga | Tanggung jawab dan perlindungan bersama | Amanah menjaga kehormatan keluarga |
| Saling Ridho | Keikhlasan menerima kekurangan pasangan | Nilai ridha dan sabar |
| Musyawarah untuk Sakinah | Komunikasi terbuka dan mufakat | Prinsip syuro dalam Islam |
Pakar komunikasi Islam Dr. M. Quraish Shihab menegaskan bahwa “keluarga sakinah tidak lahir dari cinta semata, melainkan dari komunikasi yang saling menghargai dan musyawarah yang berlandaskan kasih.”
Perspektif Komunikasi: Dari Yel-Yel ke Media Edukatif
Dari sudut pandang ilmu komunikasi, Tepuk Sakinah berfungsi sebagai communication reinforcement tool alat bantu yang memperkuat penyampaian pesan moral dan nilai.
Fungsi komunikatifnya meliputi:
Simbolik dan Nonverbal:
Gerakan tepukan menciptakan komunikasi kinestetik yang memperkuat pesan verbal menjembatani antara nilai abstrak “sakinah” dengan tindakan nyata.
Metode Ice-Breaker Edukatif:
Suasana Bimwin yang kerap formal bisa mencair melalui aktivitas interaktif ini, membangun kedekatan emosional antar peserta.
Repetition Reinforcement:
Dalam teori komunikasi, pengulangan meningkatkan daya ingat. Karena itu, lirik Tepuk Sakinah yang berulang membantu nilai-nilai moral melekat lebih kuat dalam benak peserta.
Adaptasi Pesan di Era Digital:
Kemenag mengadopsi pendekatan komunikasi yang dekat dengan budaya populer, sehingga dakwah terasa relevan di era media sosial.
Namun, pakar mengingatkan agar metode ini tidak berhenti pada gimmick viral semata tanpa pemahaman mendalam.
Perspektif Agama: Antara Ghirah dan Gimmick
Dari kacamata keagamaan, Tepuk Sakinah bukan ritual ibadah, melainkan metode dakwah dan edukasi. Selama isinya sejalan dengan nilai-nilai Islam, penggunaannya diperbolehkan.
Nilai-nilai yang diangkat berakar kuat pada ajaran Al-Qur’an:
Sakinah – ketenteraman hati (QS. Ar-Rum:21)
Mawaddah – cinta dan kasih
Warahmah – kasih sayang dan rahmat
Syuro – musyawarah dan mufakat
Mitsaqan Ghalizha – ikatan janji suci pernikahan
Menurut laman resmi Kemenag.go.id, makna sejati Tepuk Sakinah bukan pada gerakannya, melainkan pada doa yang terselip di baliknya: doa agar setiap pasangan hidup dalam ridha Allah dan kedamaian batin.
Pro-Kontra dan Respons Publik
Fenomena ini memunculkan beragam reaksi di media sosial.
Sebagian masyarakat menganggap yel-yel ini sebagai inovasi edukatif yang kreatif dan menyenangkan. Namun, sebagian lainnya menilai pendekatan ini terlalu ringan untuk tema sakral seperti pernikahan.
Meski begitu, para akademisi komunikasi menilai hal ini sebagai bentuk “dakwah kultural” cara agama berdialog dengan budaya generasi muda tanpa kehilangan esensi spiritualnya.
Agar Tidak Sekadar Viral: Rekomendasi Praktis
Agar Tepuk Sakinah tak berhenti sebagai simbol atau tren sesaat, para penyuluh dan fasilitator KUA disarankan:
Lakukan Refleksi Bersama:
Bahas makna tiap frasa dan relevansinya dalam kehidupan rumah tangga.
Gunakan Sebagai Pembuka, Bukan Inti:
Jadikan Tepuk Sakinah sebagai ice-breaker, bukan pengganti materi inti Bimwin.
Kaitkan dengan Dalil dan Studi Kasus Nyata.
Ulangi Secara Berkala:
Gunakan Tepuk Sakinah sebagai pengingat spiritual pasangan muda.
Latih Fasilitator KUA:
Agar memahami konteks teologis, etika komunikasi, dan pendekatan psikologis dalam penyampaiannya.
Lirik dan Gerakan Tepuk Sakinah
Berpasangan … Berpasangan … Berpasangan (tepuk 3x)
Janji Kokoh … Janji Kokoh … Janji Kokoh (tepuk 3x)
Saling Cinta
Saling Hormat
Saling Jaga
Saling Ridho
Musyawarah untuk Sakinah
Kesimpulan: Tepukan yang Mengandung Doa
Lebih dari sekadar yel-yel, Tepuk Sakinah adalah simbol sederhana dari cinta, komunikasi, dan spiritualitas. Ia mengajarkan bahwa kebahagiaan rumah tangga tidak hanya dibangun dengan cinta, tetapi juga dengan komunikasi yang terbuka dan doa yang tulus.
Dalam setiap tepukan tangan tersimpan pesan:
bahwa sakinah bukan hanya ketenangan rumah, melainkan ketenangan jiwa buah dari cinta yang dijaga, komunikasi yang jujur, dan ridha Allah yang menyertai.
Analisis Data Percakapan “Tepuk Sakinah”
Selama periode 7 September hingga 6 Oktober 2025, topik “Tepuk Sakinah” menjadi sorotan di media sosial dengan total percakapan mencapai 41,6 ribu kali dan melibatkan sekitar 5,3 ribu akun unik.
Fenomena ini menunjukkan tingginya atensi publik terhadap inovasi komunikasi dari Kementerian Agama RI tersebut. Dari seluruh percakapan, sebanyak 12,1 ribu unggahan bernada positif, menggambarkan apresiasi masyarakat terhadap cara kreatif Kemenag menyampaikan nilai-nilai keluarga Islami melalui pendekatan yang ringan, menyenangkan, dan mudah diingat.
Secara keseluruhan, tren ini memperlihatkan bagaimana isu keagamaan dapat dikemas secara komunikatif dan relevan dengan budaya digital, serta membuktikan bahwa “Tepuk Sakinah” berhasil menjadi jembatan antara nilai-nilai religius dan gaya komunikasi modern yang partisipatif.
Data di atas merupakan hasil analisis dari platform social media Listening NoLimit IndSight, yang memberikan gambaran mendalam tentang percakapan publik dan sentimen warganet terhadap isu-isu terkini di ruang digital.
Ingin tahu bagaimana publik membicarakan brand, isu, atau kampanye Anda?
Gunakan NoLimit Dashboard untuk memantau percakapan digital secara real-time dan NoLimit IndSight untuk mendapatkan analisis mendalam tentang tren, sentimen, serta persepsi audiens.
Optimalkan strategi komunikasi dan reputasi digital Anda dengan data yang akurat, cepat, dan mudah dipahami hanya di NoLimit Indonesia.


