Setiap orang bisa menjadi seorang influencer TikTok. Influencer TikTok merupakan profesi baru yang bisa menghasilkan uang.
TikTok kini menjadi salah satu media sosial yang paling banyak diunduh di dunia, termasuk di Amerika Serikat. Aplikasi asal raksasa Tiongkok ini memang menjadi salah satu media promosi yang naik daun belakangan ini. Beberapa review makanan, produk rumah tangga, hingga tutorial singkat banyak dibagikan lewat TikTok.
Apakah TikTok bisa menghasilkan uang? Para influencer TikTok bisa membuat konten untuk mempromosikan produk tertentu secara jujur. Dari promosi atau review itulah influencer TikTok akan mendapatkan bayaran dari brand.
Influencer TikTok tidak ada bedanya dengan influencer Instagram. Keduanya kini berlomba-lomba untuk mendapatkan audiens paling banyak, sehingga masing-masing platform memiliki target marketnya sendiri-sendiri. Lalu bagaimana caranya menjadi seorang influencer TikTok? Simak ulasan berikut ya!
Pahami Behavior Algoritma TikTok
Algoritma TikTok berbeda dengan Facebook, Twitter dan Instagram sekalipun. Algoritma TikTok akan merekomendasikan video yang berkaitan kepada audiens yang bukan menjadi pengikutnya. Inilah salah satu alasan mengapa follower TikTok lebih mudah berkembang dibandingkan dengan Instagram, Facebook maupun Twitter.
Namun demikian, algoritma inilah yang akhirnya ditiru oleh kompetitor seperiti Instagram yang menghadirkan fitur reels, serta YouTube yang tak mau ketinggalan menghadirkan fitur Shorts dengan fitur yang tidak berbeda jauh dengan TikTok. Lewat kedua platform inilah kamu bisa mendapatkan tambahan audiens jika rajin posting di reels Instagram maupun short YouTube.
Influencer TikTok: semakin banyak konten, semakin tinggi impresinya
Hukum digital dalam sebuah platform nampaknya akan memanjakan kreator konten atau influencer TikTok yang rajin mengunggah konten. Semakin lama videonya ditonton maka akan semakin berkembang impresinya ditonton oleh orang lain. Dalam TikTok dikenal dengan istilah FYP (for your page), kurang lebih mirip dengan istilah trending topic di Twitter.
Temukan niche kamu sebagai seorang influencer TikTok
Audiens umumnya memang lebih suka menyimak satu topik tertentu dari seorang influencer TikTok. Lebih baik mendalami sebuah ilmu secara dalam, dibandingkan mempelajari banyak ilmu tetapi hanya kulit dasarnya saja.
Oleh karena itu, temukan niche kamu agar kamu tetap dipandang sebagai expert di bidang yang ingin kamu tekuni. Ada banyak bidang atau niche unik yang bisa dikembangkan lewat Tiktok. Misalnya pedagang yang rajin TikTok, guru, petani, dengan memberikan konten edukasi lewat media sosial dengan cara yang lebih menghibur dan tidak membosankan.
Unggah konten secara konsisten
Buatlah konten secara konsisten. Paling tidak update lah video pendek seminggu sekali. Ibarat seperti sinetron yang tayang hanya di jam dan hari tertentu saja, untuk posting di TikTok pun perlu diatur sedemikian rupa sampai akhirnya audiens paham kapan harus menonton video kamu yang menarik, informatif dan mungkin lucu hingga mengocok perut penontonnya.
Perhatikan komentar warganet
Saat follower sudah berkembang sehingga ada komunikasi dua arah, tidak ada salahnya menerima tantangan dari audiens. Gimmick ini sebenarnya menjaring ide baru sehingga bisa meningkatkan hubungan emosional dengan audiens.
Komen netizen juga bisa menjadi ide-ide konten konten selanjutnya. Bahkan, dengan menjawab komen-komen dari followers, akan membuat brand image tersendiri bagi influencer yang ramah dan humble.
Namun demikian, jika bekerja sama dengan brand atau agency, yang menjadi KPI tetap saja engagement serta impresi setiap postingan. Jadi, upayakan bahwa konten TikTok memang disukai oleh audiens serta ramah algoritma TikTok. Apalagi saat ini ada NoLimit Dashboard yang membantu agency serta brand untuk mengukur kesuksesan sebuah campaign yang dilakukan oleh para influencer pilihannya.