Penyalin Cahaya merupakan sebuah film drama thriller misteri Indonesia yang tayang pada tahun 2021 yang lalu. Film dengan judul Bahasa Inggris Photocopier ini mengusung tema perlawanan kekerasan seksual.
Film yang ditayangkan perdana secara internasional pada 8 Oktober 2021 ini di Festival Film Internasional Busan 2021 ini menceritakan kisah tentang seorang mahasiswi tahun pertama bernama Suryani. Berniat merayakan kemenangan Mata Hari di suatu kompetisi, para anggota teater termasuk Suryani mengadakan pesta di rumah Rama.
Hidup Sur pun berubah ketika ia bangun keesokan paginya di pesta, dimana swafotonya dalam keadaan mabuk tersebar di akun media sosialnya. Sur terpaksa harus kehilangan beasiswa dan diusir oleh keluarganya. Sur pun berusaha menelusuri apa yang terjadi di malam pesta itu dengan bantuan Amin, teman masa kecilnya yang kini bekerja sebagai tukang fotokopi di kampus tempat Sur kuliah.
Penyalin Cahaya ini merupakan film yang memenangkan penghargaan terbanyak dalam malam anugerah Festival Film Indonesia 2021, bahkan ditayangkan di Netflix. Akan tetapi, menjelang penayangannya di platform penayangan media digital ini, film ini mendadak ramai diperbincangkan. Ada apa gerangan?
Pro dan kontra Penyalin Cahaya di media sosial
Perbincangan mengenai Penyalin Cahaya ini dipantau di NoLimit Dashboard, sebuah tool pemantauan media sosial dari Indonesia. Pemantauan dilakukan dari tanggal 8 sampai 18 Januari 2022.
Selama periode tersebut, terpantau ada 24.341 perbincangan dengan 16.236 pembicara terkait film ini. Puncak perbincangannya sendiri terjadi pada 14 Januari dengan 5.357 perbincangan dan 4.166 pembicara.
Seperti yang terlihat di grafik, terdapat peningkatan perbincangan yang tajam pada tanggal 10 Januari silam. Perbincangan tersebut umumnya mengutarakan kemarahan karena nampaknya salah satu penulis skenario film ini, ironisnya, adalah pelaku kekerasan seksual.
Salah satu warganet dengan akun @cloneleader menyayangkan tindakan tim produksi Penyalin Cahaya yang dianggap kurang memperhatikan korban kekerasan seksual, kaum yang direpresentasikan di film ini.
Warganet lain yang bernama Mirra juga membahas betapa film ini cukup triggering baginya.
Selain itu, warganet lain dengan akun @sihirperempuan menganggap langkah tim Penyalin Cahaya dengan menghapus nama sang penulis dari kredit film tersebut tidak serta merta membuat film ini tidak memancing trauma para korban kekerasan seksual.
Walau demikian, nampaknya masih ada warganet yang berusaha netral dan tetap berminat menonton film ini.
Berikut ini adalah wordcloud percakapan terkait Penyalin Cahaya selama 8 sampai 18 Januari 2022.
Karakter Penyalin Cahaya yang paling banyak disebut
Dari beberapa karakter yang ada di film Penyalin Cahaya, ada beberapa nama yang paling banyak disebut warganet selama periode pemantauan.
Yang pertama adalah karakter Sur, yang disebut dengan nama panggilannya “Sur” atau nama lengkapnya, “Suryani”. Karakter yang diperankan oleh Shenina Cinnamon ini disebut sebanyak 2.038 kali. Lalu ada juga karakter Rama yang diperankan oleh Giulio Parengkuan yang disebutkan sebanyak 1.138 kali.
Top Influencer
Top Influencer adalah kategori untuk cuitan terkait suatu objek yang diunggah oleh akun influencer; atau dengan kata lain, akun non-media dengan follower terbanyak. Terkait perbincangan mengenai film ini, cuitan dari Mazzini, Okky Madasari, dan Ebiii menjadi cuitan top influencer.
Top Media
Top Media adalah kategori cuitan yang membahas suatu objek oleh akun media dengan follower terbanyak.
Berikut ini adalah tiga cuitan dari akun media dengan follower terbanyak dan mendapatkan engagement tertinggi berdasarkan NoLimit Dashboard.
Apakah sobat NoLimit sendiri sudah menonton film ini? Tuliskan tanggapanmu di bawah, ya!