Pada era pemasaran modern seperti sekarang ini, konsep brand association menjadi krusial dalam membangun dan mengelola citra merek suatu bisnis. Dengan brand association, pemilik bisnis dapat mendukung munculnya kesan yang positif dan kuat di benak konsumen.

Mari pahami bagaimana pengaruh brand association terhadap bisnis selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Pengertian Brand Association

Brand association mengacu pada hubungan atau koneksi yang dibentuk oleh konsumen antara suatu merek dengan atribut, nilai, atau bahkan gaya hidup tertentu. Dengan kata lain, brand association dapat menciptakan hubungan emosional dan kognitif antara merek dan pelanggan.

Meski demikian, perlu diingat bahwa brand association bukan sekadar mengingat merek (brand recall), tetapi lebih kepada bagaimana konsumen meresapi dan merasakan merek tersebut. Dalam konteks ini, merek tidak hanya menjadi produk atau layanan, tetapi sebuah identitas yang terbangun dalam benak konsumen.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa brand association adalah bagaimana konsumen menghubungkan suatu merek dengan berbagai aspek yang mereka nilai dan kenali.

Jenis Brand Association

Terdapat beberapa jenis brand association yang dapat memengaruhi persepsi konsumen terhadap suatu merek, antara lain:

Attribute association (asosiasi atribut): Terkait dengan karakteristik fisik atau fungsional dari produk atau merek. Contohnya, sebuah merek sepatu yang dihubungkan dengan kualitas, gaya, atau kenyamanan.
Benefit association (asosiasi manfaat): Berkaitan dengan manfaat atau nilai yang dirasakan oleh konsumen ketika menggunakan produk atau merek tersebut. Misalnya, merek skincare yang dihubungkan dengan kulit sehat dan bersinar.
Lifestyle association (asosiasi gaya hidup): Membangun koneksi dengan gaya hidup atau nilai-nilai tertentu. Contoh, merek pakaian olahraga yang terasosiasi dengan gaya hidup aktif dan energik.
Personality association (asosiasi personalitas): Merek dianggap memiliki karakter atau kepribadian tertentu, seperti kecerdasan, keberanian, atau kehangatan. Ini memungkinkan konsumen merasa terhubung secara emosional.

Contoh Brand Association

Berdasarkan jenis-jenisnya, berikut adalah beberapa contoh brand association yang dapat kita temukan pada merek-merek terkenal yang telah berhasil membangun asosiasi kuat dengan konsumennya:

Attribute association: Apple dikenal dengan desain produk yang elegan dan inovatif.
Benefit association: Google dikenal sebagai mesin pencari yang cepat dan akurat.
Lifestyle association: Nike berhasil menghubungkan mereknya dengan gaya hidup aktif dan atletis.
Personality association: Dove menciptakan citra merek yang ramah dan peduli pada kecantikan alami.

Pengaruh Brand Association Terhadap Bisnis

Brand association memiliki dampak signifikan terhadap kesuksesan bisnis. Beberapa pengaruhnya meliputi:

Kepercayaan konsumen: Jika konsumen mengasosiasikan merek dengan kualitas dan keandalan, mereka cenderung lebih percaya dan setia terhadap merek tersebut.
Daya saing yang lebih baik: Brand association yang positif dapat memberikan keunggulan kompetitif, membedakan merek dari pesaing.
Loyalitas pelanggan: Konsumen yang merasakan hubungan emosional dengan merek cenderung menjadi pelanggan yang loyal, bahkan ketika dihadapkan pada banyak pilihan di pasaran.
Pengenalan merek yang lebih baik: Brand association yang kuat membantu dalam pengenalan merek, membuatnya lebih mudah diingat oleh konsumen.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa brand association bukan hanya tentang bagaimana konsumen mampu mengingat sebuah merek (brand recall). Lebih dari itu, brand association dapat menciptakan koneksi emosional dan kognitif yang lebih dalam antara merek dan konsumen sehingga efektif dalam membentuk fondasi yang kokoh untuk kesuksesan jangka panjang.

Dengan memahami dan mengoptimalkan brand association, sebuah bisnis dapat membangun kesadaran merek yang kuat dalam pikiran konsumen, di mana hal tersebut tentu mengarah pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan keberhasilan jangka panjang bagi bisnis itu sendiri.